5 Kandungan Surat Al Ahzab Ayat 59, An Nur Ayat 31 : Aurat, Jilbab
Pokok Isi kandungan alquran surat al ahzab ayat 59 dan surat an nur ayat 31 tentang perintah menutup aurat dan mengenakan jilbab. Menutup aurat dan mengenakan jilbab adalah kewajiban bagi setiap muslimah tanpa terkecuali. Perintah dan kewajiban perempuan menutup aurat dan mengenakan jilbab tertuang dalam alquran surat Al Ahzab Ayat 59 da An-Nur Ayat 31.
Kedua ayat ini lah yang akan kita bahas, khususnya pokok dan isi kandungan ayat alquran tersebut. Dengan mengkaji isi kandungan surat Al Ahzab dan An Nur ini, diharapkan akan semakin memperjelas tentang aturan menutup aurat dan mengenakan jilbab bagi setiap wanita.
Berpakaian sesuai dengan syariat islam tidak hanya perintah Allah Swt, namun juga akan ada banyak manfaat yang di dapat jika kita amalkan. Berikut ini buka :10 Manfaat Berpakaian Sesuai Syariat Islam & Penjelasannya.
Artinya :
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ada beberapa isi kandungan QS Al Ahzab ini, antara lain :
1. Nabi Muhammad Saw diperintahkan untuk menyampaikan kepada para istrinya dan juga sekalian wanita mukminah termasuk anak-anak perempuan beliau untuk memanjangkan jilbab mereka dengan maksud agar dikenali dan membedakan dengan perempuan nonmukminah.
2. Dengan mengenakan jilbab, para wanita muslim tidak akan diganggu karena orang lain mengetahui bahwa dia adalah seorang mukminah yang baik.
Sebab Turunnya Ayat (Asbabun Nuzul) QS Al Ahzab ayat 59
Al-Quran surat Al Ahzab ayat 59 diturunkan karena adanya gangguan kafir Quraisy terhadap para wanita muslim, khususnya para istri Rasulullah saw yang menyamakan mereka dengan budak (pada zaman itu, budak tidak mengenakan jilbab). Untuk itu, ayat ini diturunkan untuk melindungi kenyamanan serta kehormatan para wanita muslim.
Islam memang sangat memperhatikan kepentingan dan kenyamanan wanita dalam bersosialisasi. Jika terjadi kasus pelecehan wanita, maka sebagian besar kasus tersebut terjadi karena seorang individu itu sendiri tidak mengamalkan ajakan alQuran untuk berjilbab. Di sekitar kita, masih banyak melihat banyak wanita yang mengaku dirinya muslimah, tetapi masih mengumbar auratnya tanpa rasa malu. Padahal Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu bergandengan kedua-duanya. Jika salah satunya diangkat, maka akan terangkat kedua-duanya.”(Hadis berdasarkan syarah Syeikh Albani dalam kitab Adabul Mufrad).
Artinya :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Berbeda dengan kandungan ayat yang sebelumnya. Dalam ayat ini Allah Swt memerintahkan kepada seluruh wanita muslim untuk menjaga kehormatan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga aurat. Dengan menjaga ketiga hal tersebut, kehormatan seorang wanita muslim pasti akan selalu terjaga. Ayat ini merupakan kelanjutan dari perintah Allah Swt. kepada hamba-Nya yang mukmin untuk menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Ayat ini Allah Swt. khususkan untuk hamba-Nya yang beriman, berikut penjelasannya pokok isi kandungan Surat An Nur Ayat 31.
Kandungan ayat yang pertama : menjaga pandangan.
Jika diibaratkan, pandangan adalah “panah setan” yang dapat ditembakkan kepada siapa saja. “Panah setan” ini merupakan panah jahat yang dapat merusak si pemanah dan yang terkena panah. Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Pandangan mata itu merupakan anak panah yang beracun yang terlepas dari busur iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Swt., maka Allah Swt. akan memberinya ganti dengan manisnya iman di dalam hatinya.”(kitab AdDa’wa Dawa’karya Ibnul Qayyim).
Panah jahat yang dimaksud dalam hal ini yaitu pandangan liar yang tidak menghargai kehormatan diri sendiri dan orang lain. Zina mata adalah pandangan haram. AlQuran memerintahkan kita supaya menjaga pandangan mata agar tidak merusak keimanan. Jika mata seseorang banyak melihat hal-hal yang berbau maksiat, maka hasilnya akan langsung masuk ke hati dan merusak hati. Dalam hal ketidaksengajaan memandang sesuatu yang haram, Rasulullah saw. bersabda kepada Ali ra., “Wahai Ali, janganlah engkau mengikuti pandangan (pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan (berikutnya), karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir (pandangan yang kedua)”(H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Kandungan ayat yang kedua : menjaga kemaluan.
Kandungan Surat An Nur Ayat 31 yang kedua yaitu orang yang tidak dapat menjaga kemaluannya pasti tidak dapat menjaga pandangannya. Sudah jelas ya, jadi tidak terjaganya kemaluan itu pasti terjadi karena tidak terjaganya pandangan. Menjaga kemaluan dari zina adalah hal yang sangat penting dalam menjaga kehormatan. Jika seseorang sudah terjerumus dalam zina, maka bukan hanya harga dirinya yang rusak, namun juga orang terdekat di sekitarnya seperti istri/suami, orang tua, dan anak akan ikut tercemar.
“Dan, orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya, mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang sebaliknya, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al Maarij : 29-31). Unyuk lebih lengkapnya, Baca Juga : 6 Ayat Alquran tentang Larangan Zina (Pergaulan Bebas)
Kandungan ayat yang ketiga : Menjaga aurat
Batasan aurat laki-laki dan wanita telah dijelaskan dengan rinci dalam hadis-hadis Nabi. Allah Swt memerintahkan kepada setiap mukminah untuk menutup auratnya kepada mereka yang bukan mahram, kecuali yang biasa tampak dengan memberikan penjelasan siapa saja boleh melihat. Di antaranya adalah suami, saudara laki-laki, mertua, saudara perempuan, anaknya, hamba sahaya, anaknya yang laki-laki, dan pelayan tua yang tidak ada hasrat terhadap wanita.
Penting :
Selain 3 kandungan QS Surat An Nur Ayat 31 di atas, Allah Swt kembali menegaskan bahwa walaupun auratnya sudah ditutup, tetapi jika tetap berusaha untuk ditampakkan dengan berbagai cara, misalnya dengan menghentakkan kaki agar gemerincing perhiasannya terdengar, hal itu sama saja dengan membuka aurat. Oleh sebab itu, ayat alquran ini ditutup dengan perintah untuk bertaubat karena hanya dengan taubat dari kesalahan yang dilakukan dan berjanji untuk mengubah sikap, maka kita akan beruntung.
Kedua ayat ini lah yang akan kita bahas, khususnya pokok dan isi kandungan ayat alquran tersebut. Dengan mengkaji isi kandungan surat Al Ahzab dan An Nur ini, diharapkan akan semakin memperjelas tentang aturan menutup aurat dan mengenakan jilbab bagi setiap wanita.
Berpakaian sesuai dengan syariat islam tidak hanya perintah Allah Swt, namun juga akan ada banyak manfaat yang di dapat jika kita amalkan. Berikut ini buka :10 Manfaat Berpakaian Sesuai Syariat Islam & Penjelasannya.
1. Isi kandungan Surat Al Ahzab ayat 59
Ayat pertama yang membahas tentang menjaga aurat dan berjilbab yaitu surat Al Ahzab ayat 59. Berikut ini ayat QS Al Ahzab ayat 59.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya :
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ada beberapa isi kandungan QS Al Ahzab ini, antara lain :
1. Nabi Muhammad Saw diperintahkan untuk menyampaikan kepada para istrinya dan juga sekalian wanita mukminah termasuk anak-anak perempuan beliau untuk memanjangkan jilbab mereka dengan maksud agar dikenali dan membedakan dengan perempuan nonmukminah.
2. Dengan mengenakan jilbab, para wanita muslim tidak akan diganggu karena orang lain mengetahui bahwa dia adalah seorang mukminah yang baik.
Sebab Turunnya Ayat (Asbabun Nuzul) QS Al Ahzab ayat 59
Al-Quran surat Al Ahzab ayat 59 diturunkan karena adanya gangguan kafir Quraisy terhadap para wanita muslim, khususnya para istri Rasulullah saw yang menyamakan mereka dengan budak (pada zaman itu, budak tidak mengenakan jilbab). Untuk itu, ayat ini diturunkan untuk melindungi kenyamanan serta kehormatan para wanita muslim.
Islam memang sangat memperhatikan kepentingan dan kenyamanan wanita dalam bersosialisasi. Jika terjadi kasus pelecehan wanita, maka sebagian besar kasus tersebut terjadi karena seorang individu itu sendiri tidak mengamalkan ajakan alQuran untuk berjilbab. Di sekitar kita, masih banyak melihat banyak wanita yang mengaku dirinya muslimah, tetapi masih mengumbar auratnya tanpa rasa malu. Padahal Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu bergandengan kedua-duanya. Jika salah satunya diangkat, maka akan terangkat kedua-duanya.”(Hadis berdasarkan syarah Syeikh Albani dalam kitab Adabul Mufrad).
2. Isi kandungan Surat An Nur Ayat 31
Ayat kedua yang membahas tentang perintah menjaga aurat dan mengenakan jilbab yaitu QS An Nur ayat 31. Berikut ini ayatnya :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Berbeda dengan kandungan ayat yang sebelumnya. Dalam ayat ini Allah Swt memerintahkan kepada seluruh wanita muslim untuk menjaga kehormatan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga aurat. Dengan menjaga ketiga hal tersebut, kehormatan seorang wanita muslim pasti akan selalu terjaga. Ayat ini merupakan kelanjutan dari perintah Allah Swt. kepada hamba-Nya yang mukmin untuk menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Ayat ini Allah Swt. khususkan untuk hamba-Nya yang beriman, berikut penjelasannya pokok isi kandungan Surat An Nur Ayat 31.
Kandungan ayat yang pertama : menjaga pandangan.
Jika diibaratkan, pandangan adalah “panah setan” yang dapat ditembakkan kepada siapa saja. “Panah setan” ini merupakan panah jahat yang dapat merusak si pemanah dan yang terkena panah. Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Pandangan mata itu merupakan anak panah yang beracun yang terlepas dari busur iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Swt., maka Allah Swt. akan memberinya ganti dengan manisnya iman di dalam hatinya.”(kitab AdDa’wa Dawa’karya Ibnul Qayyim).
Panah jahat yang dimaksud dalam hal ini yaitu pandangan liar yang tidak menghargai kehormatan diri sendiri dan orang lain. Zina mata adalah pandangan haram. AlQuran memerintahkan kita supaya menjaga pandangan mata agar tidak merusak keimanan. Jika mata seseorang banyak melihat hal-hal yang berbau maksiat, maka hasilnya akan langsung masuk ke hati dan merusak hati. Dalam hal ketidaksengajaan memandang sesuatu yang haram, Rasulullah saw. bersabda kepada Ali ra., “Wahai Ali, janganlah engkau mengikuti pandangan (pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan (berikutnya), karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir (pandangan yang kedua)”(H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Kandungan ayat yang kedua : menjaga kemaluan.
Kandungan Surat An Nur Ayat 31 yang kedua yaitu orang yang tidak dapat menjaga kemaluannya pasti tidak dapat menjaga pandangannya. Sudah jelas ya, jadi tidak terjaganya kemaluan itu pasti terjadi karena tidak terjaganya pandangan. Menjaga kemaluan dari zina adalah hal yang sangat penting dalam menjaga kehormatan. Jika seseorang sudah terjerumus dalam zina, maka bukan hanya harga dirinya yang rusak, namun juga orang terdekat di sekitarnya seperti istri/suami, orang tua, dan anak akan ikut tercemar.
“Dan, orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya, mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang sebaliknya, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al Maarij : 29-31). Unyuk lebih lengkapnya, Baca Juga : 6 Ayat Alquran tentang Larangan Zina (Pergaulan Bebas)
Kandungan ayat yang ketiga : Menjaga aurat
Batasan aurat laki-laki dan wanita telah dijelaskan dengan rinci dalam hadis-hadis Nabi. Allah Swt memerintahkan kepada setiap mukminah untuk menutup auratnya kepada mereka yang bukan mahram, kecuali yang biasa tampak dengan memberikan penjelasan siapa saja boleh melihat. Di antaranya adalah suami, saudara laki-laki, mertua, saudara perempuan, anaknya, hamba sahaya, anaknya yang laki-laki, dan pelayan tua yang tidak ada hasrat terhadap wanita.
Penting :
Selain 3 kandungan QS Surat An Nur Ayat 31 di atas, Allah Swt kembali menegaskan bahwa walaupun auratnya sudah ditutup, tetapi jika tetap berusaha untuk ditampakkan dengan berbagai cara, misalnya dengan menghentakkan kaki agar gemerincing perhiasannya terdengar, hal itu sama saja dengan membuka aurat. Oleh sebab itu, ayat alquran ini ditutup dengan perintah untuk bertaubat karena hanya dengan taubat dari kesalahan yang dilakukan dan berjanji untuk mengubah sikap, maka kita akan beruntung.
Posting Komentar untuk "5 Kandungan Surat Al Ahzab Ayat 59, An Nur Ayat 31 : Aurat, Jilbab"
Silahkan berkomentar . .