Teknik Pembuatan Gelas dari Umat Islam telah Dicuri Barat
Teknik Pembuatan Gelas dari Umat
Islam telah Dicuri Barat
Teknik pembuatan
gelas pada akhirnya
dikuasai oleh Venesia
pada abad ke-13 M, setelah terjadi kesepakatan atau perjanjian pengalihan teknologi yang dibuat oleh Bohemond VII, seorang
pengeran titular
dari Antioch dan Doge of Venice, pada bulan Juni 1277 M. ''Melalui perjanjian
tersebut, rahasia pembuatan gelas telah dibawa ke Venesia, perajin dan
bahan baku diimpor
dari Suriah.''
Setelah
menguasai teknik
pembuatan gelas, Venesia kemudian berupaya
untuk menjaga
rahasia teknologi tersebut dengan ketat. Venesia menjalankan monopoli pembuatan gelas di kawasan
Eropa. Baru
sekitar abad ke-17 M, teknik pembuatan gelas dapat diketahui Prancis. Fakta tersebut telah membuktikan bahwa jauh sebelum
Barat dapat menguasai
teknik
pembuatan gelas, peradaban Islam sudah lebih dulu menguasainya.
Seakan
ingin menutupi kesuksesan
yang pernah dicapai oleh umat
Islam, para ahli gelas di Barat selalu menonjolkan bagaimana kemewahan seni pembuatan gelas
yang ada di
Eropa. Padahal, teknik dan teknologi pembuatan gelas atau kaca yang dikuasai Barat
pada waktu ini
merupakan hasil transfer teknologi dan pengetahuan dari dunia Islam.
Apa
yang dilakukan oleh para
ahli gelas atau kaca dii Barat
sangat tak
adil, karena mereka telah menyembunyikan nilai-nilai seni gelas Islami dan menghilangkan pencapaian yang sesunguhnya,”
kata Norman A Rubin dalam tulisannya dengan judul Islamic Glass Treasure: The Art of Glassmaking in
the Islamic World.
Membahas
tentang sejarah seni pembuatan gelas atau kaca, papar Rubin, prestasi gemilang yang telah
dihasilkan oleh dunia Islam tak dapat dilupakan. Para seniman Muslim telah
memberikan
sumbangan
yang sangat
besar dalam pembuatan gelas. Menurut
Rubin, para seniman Muslim itu telah mampu menciptakan pola dan bentuk baru dalam teknik
pembuatan gelas atau kaca.
Para
seniman Muslim telah menciptakan ruh dan
semangat artistik baru dalam pendekatan seni Islam,” ungkap Rubin. Qamar
Adamjee dan Stefano
Carboni dari The Metropolitan Museum of Art, dalam tulisannya dengan
judul 'Glass from
Islamic Lands' memaparkan, (abad
ke-7 sampai
14 M) produksi gelas didominasi oleh banyak negeri Islam.
Tak
hanya itu, inovasi dan
teknologi yang dipakai
untuk memproduksi kaca atau gelas di masa
kekhalifahan sangat
tinggi. “Inilah tahap yang gemilang dalam seni pembuatan kaca
dan gelas,” papar
Qamar dan Stefano.
Teknik dan
teknologi pembuatan gelas yang dihasilkan oleh peradaban Islam bisa dipelajari dengan lebih baik dengan
teknik manipulasinya.
Berbagai
teknik pembuatan gelas di dunia Islam yang mudah dipelajari itu sangat berpengaruh pada dunia Barat. Sekitar abad
ke-17 M, peradaban Barat menggunakan berbagai
teknik pembuatan gelas itu dari peradaban Islam. Sayangnya, setelah bangsa
Barat telah berhasil menguasai
teknologi dan teknik
pembuatan gelas atau kaca, peradaban Barat kemudian berupaya untuk
menyembunyikan
pencapaian yang hasilkan
umat Islam.
Sejarah
mencatat, jika semenjak
abad ke-9 M, seni pembuatan kaca di dunia Islam telah menemukan bentuknya dan mulai
berani tampil beda. Laiknya pembuatan keramik, dekorasi arsitektur dan berbagai
barang dari kayu, seni pembuatan gelas pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah
mulai memperlihatkan nilai-nilai seni Islam.
Walaupun
proses imitasi dari gelas Romawi masih berlangsung, akan tetapi para seniman Muslim mulai
mengembangkan pembuatan kaca dan
gelas dengan gaya artistik dan corak yang khas, yaitu
menonjolkan
nilai-nilai keislaman. Dalam
tulisan Elif Gokcidge yang bertajuk
'Fragile Beauty Islamic Glass', ciri khas teknik utama pembuatan kaca atau gelas
pada masa
itu yaitu kaca
dekorasi relief-cut dengan menggunakan teknik cold-cut.
Para
seniman Muslim mencoba memperlihatkam efek cameo atau batu berharga yang latar belakangnya warnannya
lain. Selain
itu, gelas yang dibuat juga telah memiliki dua lapis warna
yang berbeda. Corning Ewer adalah salah satu gelas cameo yang
sangat indah yang dibuat oleh seniman Muslim.
Mulai abad
ke-11 M, barang pecah belah yang berwarna-warni dengan lapisan hiasan mulai ngetren di dunia
Islam. Hiasan dalam gelas pada masa
itu tidak
hanya dicetak, akan tetapi juga sudah dipahat. Motif gambar hewan dan manusia serta
bunga-bunga telah menjadi
ciri khas hiasan yang ada pada
gelas atau kaca di abad itu.
Salah
satu kesuksesan yang terpenting dalam sejarah pembuatan gelas atau kaca
di dunia Islam terjadi pada abad13 M. Waktu itu, secara mengejutkan, para seniman
pembuat gelas yang ada di Suriah dan Mesir sudah dapat membuat kaca atau dengan lapisan warna-warna polychrome untuk
pertama kalinya.
Sekitar
abad ke-14 M, telah terjadi
perubahan pada cita rasa artistik gelas atau kaca Islam. Pola dan corak bunga-bunga dan
geometrisnya lebih menonjol. Hal tersebut tampak dari beragam perabotan pecah belah
yang dibuat
pada masa
kekuasaan Dinasti Mamluk yang berkuasa di wilayah Suriah dan Mesir. Cita rasa artistik kaca serta gelas yang
lebih menonjolkan corak flora dan geometris itu terlihat pada vas bunga, lampu gantung,
dan
botol-botol yang dihasilkan pada saat itu.
Sumber :www.republika.co.id
Posting Komentar untuk "Teknik Pembuatan Gelas dari Umat Islam telah Dicuri Barat"
Silahkan berkomentar . .