Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

3 Teori Masalah Sosial - Ahli (Fungsionalis, Konflik, Interaksi)

3 teori tentang masalah sosial. Setelah sebelumnya kami membagikan artikel tentang pengertian masalah sosial menurut para ahli dan istilah, maka kali ini akan kami bagikan macam-macam teori masalah sosial. Kita tahu semua bahwa masalah sosial tidak mungkin kita hindari, mengingat dalam bermasyarakat terdapat banyak individu dengan karakteristik yang berbeda. Namun, masalah sosial harus diselesaikan untuk menghasilkan masyarakat yang ideal. Buka juga : 10 Pengertian Masalah Sosial – Ahli (durkheim, vincent, roucek, dll)

Para ahli selain mengutarakan pendapat mereka tentang pengertian masalah sosial, mereka juga mengemukakan teori tentang masalah sosial. Nah, secara umum ada 3 teori dalam masalah sosial, yaitu teori fungsionalis, teori konflik, dan teori interaksi simbolis. Untuk penjelasan lebih lengkap, berkut ini penjelasannya.

Teori Masalah Sosial Pertama : Fungsionalis

Teori yang pertama kita bahas adalah teori fungsionalis. Dalam masalah sosial, teori ini berpendapat bahwa semua bagian di masyarakat mempunyai fungsinya masing-masing. Semua bagian masyarakat tersebut saling bekerjasama untuk membangun tatanan sosial yang stabil dan harmonis. Jika terdapat satu elemen dari masyarakatnya tidak memfungsikan tugasnya dengan baik, maka dapat menimbulkan ketidakteraturan di sebuah keadaan sosial. Pada akhirnya ketidakteraturan itu menimbulkan suatu bentuk masalah sosial.

Dalam teori fungsional ini, terdapat dua pandangan tentang masalah sosial, yaitu patologi sosial dan disorganisasi sosial.

1. Dalam patologi sosial, permasalahan sosial diibaratkan sebagai penyakit dalam diri manusia. Penyakit tersebut ada karena ada salah satu bagian tubuh tidak mampu bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam teori fungsionalis, pelaku kriminal termasuk dalam penyakit sosial yang merusak tatanan fungsi sosial di masyarakat yang stabil.

Penyakit sosial (masalah sosial) seperti kekerasan, kriminalitas, dan kenakalan remaja muncul di tengah-tengah masyarakat karena peran institusi sosial seperti institusi agama, keluarga, ekonomi, dan politik tidak berfungsi dengan maksimal dalam mensosialisasikan nilai dan norma.

2. Pandangan yang kedua dalam teori fungsionalis yaitu disorganisasi sosial. Menurut pandangan ini,  masalah sosial berasal dari perubahan sosial yang cepat, yang kemudian mempengaruhi norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Teori Masalah Sosial Kedua : Konflik

Teori yang kedua yaitu teori konflik. Menurut teori masalah sosial ini, masalah sosial muncul dari berbagai macam konflik sosial, yaitu konflik kelas, konflik etnis, dan konflik gender.  Lebih jauh lagi, ada 2 pandangan dalam teori konflik, yaitu teori Marxis dan teori Non-Marxis.

1. Teori Marxis terjadi karena adanya ketidaksetaraan dalam kelas sosial. Oleh karena itu, Teori Marxis muncul untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat ketidaksetaraan tersebut. 2. Teori Non-Marxis berfokus pada konflik antarkelompok sosial di masyarakat. Konflik tersebut disebabkan oleh kepentingan yang berbeda antara satu kelompok dengan yang lain.

Teori Masalah Sosial Ketiga : Interaksi Simbolis

Teori dalam masalah sosial yang terakhir yaitu teori interaksi simbolis. Berkenaan dengan masalah sosial, ada 2 pandangan yang mengkaji tentang masalah sosial, yaitu teori pelabelan dan teori konstruksionisme.

1. Teori pelabelan merupakan suatu kondisi sosial kelompok atau masrakat tertentu dianggap bermasalah, karena kondisi tersebut sudah dicap bermasalah.
2. Teori konstruksionisme sosial, masalah sosial merupakan hasil konstruksi manusia, di mana individu lebih sering berinteraksi dengan orang-orang yang mendefinisikan kejahatan sebagai suatu hal yang positif. Edwin Suterland mengistilahkan hal tersebut sebagai  asosiasi diferensial.

Orang lain juga membuka : 
1. 10 Pengertian Masalah Sosial – Ahli (durkheim, vincent, roucek, dll)
2. 45 Soal Pilihan Ganda Tentang Masalah Sosial (IPS SD) + Jawaban

Kesimpulan Teori Masalah Sosial
Untuk lebih mudah dalam memahami dan membedakan antara 3 teori masalah sosial yang sudah disebutkan di atas, anda dapat melihat tabel perbedaan tiga teori masalah sosial. Berikut ini tabelnya.
# Teori Tokoh Fokus Pandangan
1 Teori Fungsionalis Emile Durkheim, Talcott Parson, Robet Mertons Ancaman terhadap tatanan sosial Masalah sosial muncul dari kegagalan institusi sosial, kelompok dan bagian lain dari masyarakat untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya
2 Teori Konflik Karl Marx, Ralf Dahrendorf Kontribusi pada konflik sosial Masalah sosial muncul dari eksploitasi kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah
3 Teori Interaksi Simbolis G.H. Mead, Carles Cooley, Erving Goffman Interaksi negatif anntar individu Masalah sosial muncul karena pergaulan dengan pelanggar hukum dan pelabelan karakter yang buruk
# Tambahan Materi
Masalah sosial harus segera di atasi, mengapa? Hal ini karena masalah sosial jika tidak segera di atasi akan memberikan dampak negatif, antara lain :
1. Peningkatan tingkat pengangguran
2. Peningkatan tindakan kriminalitas dalam masyarakat
3. Munculnya perpecahan kelompok
4. Timbulnya kesenjangan sosial antara orang kaya dan miskin
5. Terjadinya perilaku yang menyimpang


Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi masalah sosial :
1. Meningkatkan kesadaran sosial
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan
3. Memberi sanksi sosial yang tegas terhadap pelanggar
4. Mensosialisasikan nilai dan juga norma sosial.
5. Lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan
6. Meningkatkan pemerataan pembangunan

Demikian teori-teori masalah sosial yang terdiri dari teori fungsionalis, teori konflik, dan teori interaksi simbolis. Jika anda membutuhkan materi tersebut, anda dapat mendownload materi di atas pada link download yang sudah disediakan.

Posting Komentar untuk "3 Teori Masalah Sosial - Ahli (Fungsionalis, Konflik, Interaksi)"