Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Aliran Murji’ah (Tokoh, Dasar Ajaran, dan Doktrin-Doktrinnya)

Tokoh aliran murji’ah, dasar ajaran, dan doktrin-doktrin dalam aliran murji’ah. Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan artikel yang membahas salah satu aliran ilmu kalam, yaitu  aliran murji’ah. Oya, sebelumnya kami sudah membagikan artikel tentang aliran khawarij, jadi silahkan buka : Pengertian, Doktrin, Sekte, dan Tokoh Aliran Khawarij.

Artikel yang membahas tentang aliran murji’ah ini tidak jauh berbeda dengan artikel yang membahas tentang aliran khwarij. Untuk lebih mengenal tentang aliran murji’ah, ada beberapa pokok bahasan yang akan kami sampaikan, antara lain : 1) pengertian aliran murji’ah, 2) tokoh aliran murjiah, 3) dasar ajaran aliran murji’ah, doktrin-doktrin aliran murji’ah, dan 4) sekte alira murji’ah.

Kami harap, dengan membaca artikel tentang aliran murji’ah ini akan menambah wawasan pembaca tentang berbagai aliran ilmu kalam di dunia. Jadi, jangan kaget jika ada banyak aliran agama islam. Banyaknya aliran dalam agama islam merupakan sebuah keniscayaan yang harus kita hadapi. Yang terpenting, jangan hadapi dengan jalan kekerasan.

1. Pengertian Aliran Murji’ah

Kata Murji'ah berasal dari kata bahasa Arab arja'a yarji'u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini disebut Murji'ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian persoalan konflik politik antara Ali bin Abi Thalib, Mu'awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang dianggap kafir diantara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut.

Alasannya, keimanan merupakan keyakinan hati seseorang dan tidak berkaitan dengan perkataan ataupun perbuatan. Selama seseorang masih memiliki keimanan di dalam hatinya, apapun perbuatan atau perkataannya, maka ia tetap dapat disebut seorang mukmin, bukan kafir. Murji'ah mengacu kepada segolongan sahabat Nabi SAW, antara lain Abdullah bin Umar, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau melibatkan diri dalam pertentangan politik antara Utsman bin Affan (khallfah ke-3; w. 656) dan Ali bin Abi Thalib (khalifah ke-4; w. 661). Menurut Syahristani orang pertama yang membawa paham Murji'ah adalah Gailan ad Dimasyqi.

2. Tokoh Aliran Murji’ah
Ada beberapa tokoh yang menjadi bagian dari aliran murji’ah, beberapa tokoh aliran murji’ah antara lain : Abu Hasan Ash-Shalihi, Yunus bin An-Namiri, Ubaid Al-Muktaib, Ghailan Ad-Dimasyqi.

3. Doktrin-Doktrin Aliran Murji’ah

Sebelum kita membahas doktrin-doktrin dari aliran murji’ah, kita pahami dulu ajaran pokok aliran murji’ah. Ajaran pokok murji’ah pada dasarnya ada dua, yaitu tentang pelaku dosa besar dan tentang iman :
a. Tentang pelaku dosa besar, bahwa selama seseorang meyakini tiada Tuhan selain Alloh SWT dan Muhammad adalah Rasul Nya, maka ia dianggap mu’min bukan kafir, karena amal tidak sampai merusak iman. Kalaupun ia tidak diampuni Alloh SWT dan dimasukkan ke dalam neraka, ia tidak kekal di dalamnya seperti orang kafir.
b. Iman adalah keyakinan dalam hati bahwa tiada Tuhan selain Alloh SWT dan Muhammad SAW dalah RasulNya.

a. Doktrin Aliran Murji’ah Menurut Harun Nasution
Berkaitan dengan doktrin aliran murji’ah, ada beberapa ahli yang berpendapat tentang doktrin ajaran murji’ah, salah satunya yaitu Harun Nasution. Menurut Harun Nasution menyebutkan, bahwa Murji'ah memiliki empat ajaran pokok, yaitu
1. Menunda hukuman atas Ali, Mu'awiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy'ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak
2. Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar
3. Meletakkan (pentingnya) iman dari amal
4. Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah

b. Doktrin Aliran Murji’ah Menurut W. Montgomery Watt
Ahli jedua yang berpendapat tentang doktrin ajaran murji’ah yaitu Montgomery Watt. Menurut W. Montgomery Watt, doktrin aliran Murji’ah terdiri dari hal – hal berikut :
1. Penangguhan keputusan terhadap Ali dan Muawiyah hingga Alloh memutuskannya di akhirat kelak.
2. Penangguhan Ali untuk menduduki ranking keempat dalam peringkat al Khalifah ar Rasyidun.
3. Pemberian harapan terhadap orang muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Alloh.
4. Doktrin – doktrin Murji’ah menyerupai pengajaran para skeptis dan empiris dari kalangan Helenis.

c. Doktrin Aliran Murji’ah Menurut Abul A’la al Maududi
Sementara itu, Abul A’la al Maududi menyebut bahwa ajaran Murji’ah mempunyai dua doktrin pokok. 2 pokok doktrin murji’ah menurut Abul A’la al Maududi antara lain :
1. Iman adalah percaya kepada Alloh dan RasulNya saja. Adapun amal atau perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Berdasarkan hal ini, seseorang tetap dianggap mukmin walaupun meninggalkan perbuatan yang difardukan dan melakukan dosa besar.
2. Dasar keselamatan adalah iman semata. Selama masih ada iman di hati, setiap maksiat tidak dapat mendatangkan madarat ataupun gangguan atas seseorang. Untuk dapat pengampunan, manusia cukup hanya dengan menjauhkan diri dari syirik dan mati dalam keadaan aqidah tauhid.

d. Doktrin Aliran Murji’ah Menurut Umar Hasyim
Adapun menurut Umar Hasyim menyebutkan doktrin aliran Murji’ah itu ialah bahwa berbuat dosa itu tidak membahayakan iman, sebagaimana berbuat taat itu tidak berguna sama sekali bila disertai dengan kafir, atau ketaatan tidak dapat mempengaruhi kekafiran. Pendapat kaum Murji’ah ini berbahaya bagi aqidah Islam dan Kaum Muslimin, sebab bila berbuat dosa besar tidak mempengaruhi iman, tentulah membuka pintu kepada mereka yang biasanya senang berbuat dosa. Kata Murji’ah selanjutnya, bahwa iman itu cuma keyakinan dalam hati saja, tak ada hubungannya dengan amal. Maka meskipun seseorang menyembah berhala, meskipun ia merupakan orang Yahudi dan Nasrani dalam Negara Islam, kalau ia meninggal dunia tetap sebagai ahli Surga.

Aliran Murji’ah Tokoh, Dasar Ajaran, Doktrin Doktrinnya


4. Sekte Aliran Murji’ah

Menurut Harun Nasutuion, aliran Murji'ah, terbagi menjadi 2, yakni "golongan moderat" dan "golongan ekstrim”.
a. Golongan Murji'ah moderat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal dalam neraka, tetapi akan di hukum sesuai dengan besar kecilnya dosa yang dilakukan

b. Golongan Murji'ah ekstrim, yaitu pengikut Jaham Ibnu Sofwan, berpendapat bahwa orang Islam yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi kafir, karena iman dan kufur tempatnya dalam hati. Golongan ekstrim dalam Murji'ah terbagi menjadi empat kelompok, yaitu
1) Al-jahmiyah,kelompokJahmbin Syafwandanparapengikutnya,berpandangan bahwa orang yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi kafir karena iman dan kufur itu bertempat di dalam hati bukan pada bagian lain dalam tubuh manusia.
2) Shalihiyah, kelompok Abu Hasan Ash Shalihi, berpendapat bahwa iman adalah mengetahui Tuhan, sedangkan kufur tidak tahu Tuhan. Sholat bukan merupakan ibadah kepada Allah, demikian pula zakat, puasa dan haji bukanlah ibadah, melainkan sekedar menggambarkan kepatuhan
3) Yumusiah dan Ubaidiyah, melontarkan pernyataan bahwa melakukan maksiat atau perbuatan jahat tidaklah merusak iman seseorang. Mati dalam iman, dosa-dosa dan perbuatan jahat yang dikerjakan tidaklah merugikan yang bersangkutan. Dalam hal ini Muqatil bin Sulaiman berpendapat bahwa perbuatan jahat, banyak atau sedikit tidak merusak iman seseorang sebagai musyrik.
4) Hasaniyah, jika seseorang mengatakan "saya tahu Tuhan melarang makan babi, tetapi saya tidak tahu apakah babi yang diharamkan itu adalah kambing ini", maka orang tersebut tetap mukmin, bukan kafir.

1 komentar untuk "Aliran Murji’ah (Tokoh, Dasar Ajaran, dan Doktrin-Doktrinnya)"