Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Mengatasi Konflik Sosial di Masyarakat

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Cara Mengatasi Konflik Sosial di Masyarakat

Agar konflik yang terjadi di masyarakat dapat teratasi, ada beberapa cara yang dapat digunakan antara lain melalui pola interaksi asosistif berupa kerja sama dan akomodasi. Kedua cara ini dianggap paling sering digunakan untuk mengatasi berbagai konflik yang terjadi di masyarakat. Berikut ini penjelasan tentang kerja sama dan akomodasi sebagai solusi dalam penanganan konflik yang terjadi di masyarakat.

A.  Cara mengatasi konflik melalui akomodasi

Akomodasi adalah usaha untuk meredakan pertentangan atau konflik agar tercapai stabilitas atau cara menyelesaikan sustu konflik atau pertentangan tanpa mengalahkan atau menghancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak merasa kehilangan kepribadiannya.

Tujuan akomodasi
Ada beberapa tujuan terjadinya akomodasi, antara lain :
1. mengurangi pertangan akibat perbedaan paham
2. mencegah terjadinya pertentangan sementara wakktu
3. mewujudkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok terpisah hidupnya akibat dampak psikologis dan budaya
4. memungkinkan terjadinya asimilasi

Bentuk-bentuk akomodasi
Bentuk akomodasi ada banyak. Berikut ini kami jabarkan satu persatu tentang bentuk-bentuk akomodasi.
1. coersion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh karena adanya paksaan.
2. compromise, adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
3. arbritasi, merupakan suatu cara untuk mencapai compromise, apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.
4. toleransi, juga disebut dengan  tolerant-participation. Ini merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
5. mediasi, yaitu penyelesaian konflik yang dibantu oleh pihak ketiga yang bertugas sebagai penasehat dan hasil keputusannya tidak mengikat atau tidak wajib diikuti oleh pihak yang sedang berkonflik.
6. konversi, yaitu penyelesaian konflik dengan salah satu pihak rela mengalah dan menerima pendirian pihak lain
7. Konsilisasi, yaitu penyelesaian konflik dengan mempertemukan pihak yang bertikai agar mendapatkan kesepakatan bersama
8. Ajudikasi, yaitu penyelesaian konflik melalui pengedilan secara formal
9. Stalemate, merupakan suatu akomodasi, di mana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
10.  Segregasi, yaitu upaya saling menghindar dan saling memisahkan diri dari pihak yang bertikai agar mengurangi ketegangan
11.  Sease fire, yaitu menangguhkan permusuhan dalam jangka waktu tertentu sambil mengupayakan penyelesaian yang baik dan tidak merugikan kedua belah pihak. Istilah lainnya adalah genjatan senjata
12.  Displacement, yaitu usaha mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek yang sama

B.  Cara mengatasi konflik melalui kerja sama

Kerja sama adalah proses sosial yang dilakukan individu uuntuk memenuhi kebutuhan manusia. Kerja sama dalam masyarakat akan berkembang jika mengadapi situasi sebagai berikut :
1. tantangan alam yang ganas
2. pekerjaan massal
3. upacara keagamaan
4. musuh bersama

Bentuk-bentuk kerja sama
Kerjasama mempunyai berbagai bentuk, antara lain :
• Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.
• Bergaining (tawar-menawar) yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasaantara dua organisasi atau lebih.
• Cooptation (kooptasi) yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru oleh pemimpin atau organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam organisasi.
• Condution (kondisi) yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih dengan tujuan yang sama. Awalnya dapat menimbulkan keadaan yang tidak stabil, dikarenakan perbedaan struktur. Namun, tujuan utamanya untuk mencapai tujuan bersama, sehingga terbentuklah kerja sama.
• Joint-Venture (usaha patungan) yaitu kerja sama dalam pengusaha proyek-proyek tertentu. seperti: pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dan seterusnya
• Koalisi (coalition),yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyau tujuan yang sama.

Cara Mengatasi Konflik Sosial di Masyarakat

Macam-macam kerja sama
Pada masyarakat pedesaan, kesukuan, atau komunal, pola kerja sama sudah sangat melembaga dengan daerahnya masing-masing, Daerah yang mempunyai bentuk kerja sama antara lain :
1. sunda    : sambat sinambat
2. bali     : subak
3. jawa      : gugur gunung
4. batak    : marsiupan
5. minahasa    : mapalus
6. nias       : haloto sato
7. tanah karo  : raron
8. ambon     : masohi

Ciri khas pola kerja sama
Kerja sama dalam masyarakat modern meiliki ciri khas, antara lain :
1. untuk mendapatkan keuntungan ejonomis secara dengan efektif dan efisien
2. untuk menhindarkan persaingan bebas, maka dibentuk asosiasi
3. untuk menggalang persatuan dalam upaya bela negara

Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Konflik Sosial di Masyarakat"