7 Jenis Angin yang Ada di Indonesia (Angin Darat, Laut, Fohn, Pasat, Lembah, ...)
Jenis-jenis angin yang ada di Indonesia. Pada kali ini kami akan membagikan artikel tentang jenis-jenis angin yang ada di Indonesia. Setidaknya ada 7 jenis angin yang biasanya terjadi di Indonesia, antara lain : angin darat dan angin laut, angin fohn, angin pasat, angin lembah, angin gunung, angin muson, dan angin zenithal.
Berbicara tentang angin, ada salah satu hukum alam yang dikemukakan oleh Buys Ballot yang dikenal dengan hukum Buys Ballot. Dalam hukumnya, berisi suatu tentang pergerakan angin yang bergerak dari daerah maksimum ke daerah minimum dan di belahan bumi utara berbelok ke kanan, serta di belahan bumi selatan berbelok ke kiri. Hukum ini harus benar-benar kita pegang untuk mempelajari materi tentang angin. Oya, sekedar informasi, bahwa angin merupakan 1 dari 6 unsur cuaca. Untuk lebih jelasnya, silahkan buka artikel : 6 (Materi) Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim + Alat Ukur (Atmosfer)
Selanjutnya yaitu angin laut. Angin laut yaitu jenis angin yang bertiup dari laut ke darat, dan terjadi pada siang hari (kebalikan dari angin darat). Adapun proses terjadinya angin laut yaitu : lautan lebih cepat dingin di siang hari, sehingga bertekanan maksimum. Sedangkan daratan masih panas, sehingga bertekanan minimum. Angin bertiup dari tempat laut yang bertekanan maksimum ke daratan yang bertekanan minimum. Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan antara angin laut dan angin darat, anda dapat melihat gambar yang tersedia.
Jenis angin Fohn sering terjadi di Sumatra Utara. Angin laut yang bertiup dari Samudra Hindia bertiup ke pantai barat Sumatra Utara, menaiki pegunungan Barisan. Uap air yang dibawanya diturunkan sebagai hujan di lereng barat Pegunungan barisan. Sampai di puncak pegunungan, angin tersebut turun ke lereng Pegunungan Barisan bagian timur yang sifatnya panas dan kering.
Angin fohn merupakan jenis angin yang memiliki sifat panas dan kering. Mengapa panas dan kering? Hal ini terjadi dikarenakan angin yang bertiup dari arah laut membawa banyak uap air, ketika mencapai daratan terhalang oleh pegunungan dan suhunya semakin dingin. Setelah itu, uap air yang dikandungnya berubah menjadi awan dan hujan. Hujan dijatuhkan pada lereng gunung yang menghadap laut.
Setelah angin sampai ke puncak pegunungan, turun kembali di balik pegunungan. Angin yang turun ini sudah tidak mengandung uap air, karena telah dijatuhkan sebagai hujan. Oleh karena angin ini turun, maka suhunya makin panas pada waktu sampai di bawah. Angin ini sifatnya menjadi panas dan kering. Jika masih bingung dengan penjelasan di atas, kalian bisa melihat gambar angin fohn supaya lebih jelas.
(1) Angin Muson Timur (April – Oktober)
Pada bulan april hingga oktober, matahari seakan-akan berada di belahan bumi utara. Benua Asia lebih banyak menerima panas dari matahari, sehingga Benua Asia merupakan daerah yang bertekanan minimum. Angin bertiup dari tempat yang bertekanan maksimum (Australia) ke tempat yang bertekanan minimum (Asia). Pada bulan tersebut, Indonesia mangalami musim kemarau.
(2) Angin Muson Barat (Oktober – April)
Pada bulan oktober hingga april, matahari seakan-akan berada di belahan bumi selatan. Hal ini berarti benua Australia lebih banyak menerima panas dari matahari, sehingga Benua Australia merupakan daerah yang bertekanan minimum. Angin bertiup dari tempat yang bertekanan maksimum (Asia) ke tempat yang bertekanan minimum (Australia). Pada bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan.
Jenis angin yang terakhir yaitu angin zenithal. Angin zenithal merupakan jenis angin yang naik di daerah khatulistiwa karena pemanasan matahari. Jenis angin ini mengakibatkan banyak turun hujan di daerah khatulistiwa yang dinamakan dengan sebutan hujan zenithal.
Demikian artikel web tentang jenis-jenis angin yang ada di Indonesia. Kami tunggu komentar dari pembaca jika ingin menambahi jenis angin lain yang mungkin kami belum cantumkan di atas.
Berbicara tentang angin, ada salah satu hukum alam yang dikemukakan oleh Buys Ballot yang dikenal dengan hukum Buys Ballot. Dalam hukumnya, berisi suatu tentang pergerakan angin yang bergerak dari daerah maksimum ke daerah minimum dan di belahan bumi utara berbelok ke kanan, serta di belahan bumi selatan berbelok ke kiri. Hukum ini harus benar-benar kita pegang untuk mempelajari materi tentang angin. Oya, sekedar informasi, bahwa angin merupakan 1 dari 6 unsur cuaca. Untuk lebih jelasnya, silahkan buka artikel : 6 (Materi) Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim + Alat Ukur (Atmosfer)
Jenis-Jenis Angin yang Ada di Indonesia
Ketujuh jenis angin tersebut, mulai dari jenis angin darat dan laut hingga jenis angin zenithal akan kita pelajari bersama-sama melalui artikel tentang jenis-jenis angin ini. Jika ada yang ingin menambahi jenis angin selain yang kami sampaikan ini, mohon informasinya melalui kolom komentar. Insya allah akan kami tambahkan pada artikel ini. Tanpa panjang lebar lagi berikut ini jenis-jenis angin yang ada di Indonesia.Jenis Angin 1 : Angin Darat dan Angin Laut
Ada daratan, tentu saja ada lautan. Begitu juga dengan angin. Ada yang namanya angin darat, dan ada yang namanya angin laut. Lantas apa perbedaan antara angin darat dan angin laut? Angin darat yaitu jenis angin yang bertiup dari darat ke laut, dan terjadi pada malam hari. Adapun proses terjadinya angin darat yaitu sebagai berikut : pada malam hari daratan lebih cepat dingin, sehingga bertekanan maksimum, sedangkan lautan masih panas, sehingga bertekanan minimum. Secara teori, angin bertiup dari tempat yang darat (bertekanan maksimum) menuju ke daerah laut yang bertekanan minimum. Hal tersebut yang mengakibatkan terjadinya angin darat.Selanjutnya yaitu angin laut. Angin laut yaitu jenis angin yang bertiup dari laut ke darat, dan terjadi pada siang hari (kebalikan dari angin darat). Adapun proses terjadinya angin laut yaitu : lautan lebih cepat dingin di siang hari, sehingga bertekanan maksimum. Sedangkan daratan masih panas, sehingga bertekanan minimum. Angin bertiup dari tempat laut yang bertekanan maksimum ke daratan yang bertekanan minimum. Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan antara angin laut dan angin darat, anda dapat melihat gambar yang tersedia.
Jenis Angin 2 : Angin Fohn
Angin Fohn merupakan jenis angin selanjutnya yang akan kita bahas. Angin fohn di Sumatra Utara dikenal dengan nama angin bahorok, di Jawa Timur dikenal dengan nama angin gending, di Jawa Barat dikenal dengan nama angin kumbang, dan di Biak (Papua) dikenal dengan nama angin wambrau. Pada awalnya angin fohn diambil dari nama tempat di Austria tepatnya di pegunungan Alpan. Di mana di tempat ini sering bertiup angin yang turun dari pegunungan Alpen yang sifatnya panas dan kering.Angin fohn merupakan jenis angin yang memiliki sifat panas dan kering. Mengapa panas dan kering? Hal ini terjadi dikarenakan angin yang bertiup dari arah laut membawa banyak uap air, ketika mencapai daratan terhalang oleh pegunungan dan suhunya semakin dingin. Setelah itu, uap air yang dikandungnya berubah menjadi awan dan hujan. Hujan dijatuhkan pada lereng gunung yang menghadap laut.
Setelah angin sampai ke puncak pegunungan, turun kembali di balik pegunungan. Angin yang turun ini sudah tidak mengandung uap air, karena telah dijatuhkan sebagai hujan. Oleh karena angin ini turun, maka suhunya makin panas pada waktu sampai di bawah. Angin ini sifatnya menjadi panas dan kering. Jika masih bingung dengan penjelasan di atas, kalian bisa melihat gambar angin fohn supaya lebih jelas.
Jenis Angin 3 : Angin Pasat
Angin pasat adalah jenis angin yang bertiup dari wilayah subtropik ke arah khatulistiwa. Di belahan bumi utara bertiup angin pasat timur laut, dan di belahan bumi selatan bertiup angin pasat tenggara.Jenis Angin 4 : Angin Lembah
Angin lembah adalah jenis angin yang bergerak dari lembah ke gunung. Angin ini ada pada waktu siang hari, di mana pemanasan udara bergerak ke atas sepanjang lereng. Dikarenakan adanya perbedaan temperatur, maka tekanan udara juga berbeda, sehingga terjadi aliran udara dari lembah ke gunung.Jenis Angin 5 : Angin Gunung
Angin gunung merupakan jenis angin yang bergerak dari gunung ke lembah. Terjadi pada malam hari karena adanya perbedaan temperatur yang mengakibatkan perbedaan tekanan, di mana gunung memiliki tekanan maksimum dan lembah tekanan minimum, sehingga angin bergerak dari gunung menuju lembah.Jenis Angin 6 : Angin Muson
Angin muson merupakan jenis angin yang terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan (benua) dengan samudra. Jenis angin muson sendiri terbagi menjadi 2 jenis angin muson, yaitu angin muson timur dan angin muson barat.(1) Angin Muson Timur (April – Oktober)
Pada bulan april hingga oktober, matahari seakan-akan berada di belahan bumi utara. Benua Asia lebih banyak menerima panas dari matahari, sehingga Benua Asia merupakan daerah yang bertekanan minimum. Angin bertiup dari tempat yang bertekanan maksimum (Australia) ke tempat yang bertekanan minimum (Asia). Pada bulan tersebut, Indonesia mangalami musim kemarau.
(2) Angin Muson Barat (Oktober – April)
Pada bulan oktober hingga april, matahari seakan-akan berada di belahan bumi selatan. Hal ini berarti benua Australia lebih banyak menerima panas dari matahari, sehingga Benua Australia merupakan daerah yang bertekanan minimum. Angin bertiup dari tempat yang bertekanan maksimum (Asia) ke tempat yang bertekanan minimum (Australia). Pada bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan.
Jenis Angin 7 : Hujan Zenital karena Pengaruh Angin Zenithal
Jenis angin yang terakhir yaitu angin zenithal. Angin zenithal merupakan jenis angin yang naik di daerah khatulistiwa karena pemanasan matahari. Jenis angin ini mengakibatkan banyak turun hujan di daerah khatulistiwa yang dinamakan dengan sebutan hujan zenithal.
Demikian artikel web tentang jenis-jenis angin yang ada di Indonesia. Kami tunggu komentar dari pembaca jika ingin menambahi jenis angin lain yang mungkin kami belum cantumkan di atas.
Posting Komentar untuk "7 Jenis Angin yang Ada di Indonesia (Angin Darat, Laut, Fohn, Pasat, Lembah, ...)"
Silahkan berkomentar . .