Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

4 Dasar Pembahasan Ilmu Kalam yang Harus Diketahui

Dasar pembahasan ilmu kalam. Setelah sebelumnya kami sudah menyampaikan artikel yang membahas pengertian ilmu kalam secara etimologi dan terminologi, maka kali ini kami akan membagikan artikel lain yang masih membahas tentang ilmu kalam, yaitu dasar-dasar pembahasan ilmu kalam. Buka juga : Pengertian Ilmu Kalam Secara Etimologi dan Terminologi

Sekedar mengingatkan, bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Atau dengan kata lain, ilmu kalam adalah ilmu yang membahas soal-soal keimanan. Adapun dasar pembahasan ilmu kalam dibagi menjadi 4, yaitu dasar al quran, dasar al hadis, dasar pemikiran manusia, dan dasar insting.

Dasar Pembahasan Ilmu Kalam

Keempat dasar pembahasan ilmu kalam tersebut akan kita bahas satu persatu. Mulai dari dasar al quran hingga dasar insting manusia. Oya, jika anda masih belum memahami tentang pengertian ilmu kalam, silahkan buka artikel : Pengertian Ilmu Kalam secara Etimologi dan Terminologi

Dasar Ilmu Kalam Pertama : Al-Qur'an
Dasar pembahasan ilmu kalam yang pertama adalah yaitu Al-Quran. Sudah kita ketahui bersama, bahwa Al Quran merupakan sumber pokok agama islam, mengingat Al Quran adalah kalam Allah Swt. Setidaknya ada 3 dalil  Al Quran tentang dasar pembahasan ilmu kalam, yaitu surat QS Al Ikhlas : 1-4, QS Al Furqan : 59, QS Al Fath : 10. Berikut ini kami sampaikan satu persatu tentang dalil Al Quran tentang dasar pembahasan ilmu kalam.

1. QS. Al-Ihlas [112] ayat 1-4
Dalam hubungannya dengan ilmu kalam, QS Al Ikhlas ayat 1-4 membahas tentang identitas Allah.


قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ - اللَّهُ الصَّمَدُ - لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ -
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ 

Terjemahan :
1. Katakanlah: Dia-lah Alilah, yang Maha Esa. 2. Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

2. QS. Al-Furqan [25] ayat 59
Sebagai salah satu dasar pembahasan ilmu kalam, ayat ini membahas tentang tempat Allah setelah menciptakan alam raya.

الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ الرَّحْمَٰنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا - 25:59

Terjemahan :
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) yang Maha pemurah, Maka Tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhamad) tentang Dia."

c. QS. al-Fath [48] ayat 10,
Dalam hubungannya dengan ilmu kalam, ayat ini membahas tentang kekuasaan Allah yang dinyatakan dengan "tangan" Allah.


إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا - 48:10

Terjemahan :
bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu. Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. tangan Allah di atas tangan mereka, Maka Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati janjinya kepada Alah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

Dasar Ilmu Kalam Kedua : Hadis Nabi Muhammad Saw
Dasar pembahasan ilmu kalam yang kedua tidak lain yaitu hadis nabi Muhammad Saw. Adanya hadis Nabi yang membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam. Diantaranya hadis yang membahas masalah Islam, iman dan ihsan.

Dasar Pembahasan Ilmu Kalam

Terjemahan :
Dari Umar ra, dia berkata: Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua iututnya kepada lututnya (Rasululah Shallailahu'alaihi wasallam) seraya berkata: "Ya Muhammad, berita hukan aku tentang Islam?" maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasaliam Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu, kemudian dia berkata: anda benar" Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan.

Kemudian dia bertanya lagi: "Beritahukan aku tentang Iman" Lalu beliau bersabda : Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk,”kemudian dia berkata lagi: "Beritahukan aku tentang ihsan Lalu beliau bersabda: "Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau" . Kemudian dia berkata: "Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)" Beliau bersabda: "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya" Dia berkata: "Beritahukan aku tentang tanda-tandanya", beliau bersabda: Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya" kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: "Tahukah engkau siapa yang bertanya ?" aku berkata: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: "Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian "(HR. Muslim)

Dasar Ilmu Kalam Ketiga : Pemikiran manusia
Dasar pembahasan ilmu kalam yang ketiga yaitu pemikiran (akal) manusia. Pada pertumbuhan awal pemikiran Islam, para ulama telah menggunakan rasionya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ajaran Islam jauh sebelum filsafat Yunani berpengaruh luas dalam khasanah ilmu Keislaman. Hal ini terutama yang berkaitan dengan ayat-ayat mutasyabihat, yakni ayat-ayat Al-Quran yang samar maksudnya sehingga membutuhkan pemikiran akal untuk memahaminya.

Di dalam Al-Qur'an, banyak sekali terdapat ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk berfikir dan menggunakan akalnya. Dalam hal ini biasanya Al-Qur'an menggunakan redaksi tafakkur, tadabbur, tadzakkur, tafaqgah, nazhar, fahima, aqala, ulul-albab, ulul-ilm, ulul-abshar, dan ulun-nuha. Di antara ayat-ayat tersebut yaitu :

أَفَمَن يَخْلُقُ كَمَن لَّا يَخْلُقُ ۗ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ - 16:17

Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan ? Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" (QS. An-Nahl: 17)

Oleh karena itu, jika umat Islam sangat termotivasi untuk memaksimalkan penggunaan rasionya, hal itu bukan karena ada pengaruh dari pihak luar saja, melainkan karena adanya perintah langsung dari ajaran agama mereka. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan sangat jelasnya penggunaan rasio dan logika dalam pembahasan ilmu kalam

Dasar Ilmu Kalam Keempat : Insting Manusia
Yang terakhir, dasar pembahasan ilmu kalam yang terakhir adalah insting manusia. Secara naluriah, manusia selalu ingin bertuhan. Oleh sebab itu, kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama. Abbas Mahmoud Al-Aqad mengatakan bahwa keberadaan mitos merupakan asal-usul agama dikalangan orang orang primitif. Sejak pemikiran pemujaan terhadap benda-benda alam berkembang, di wilayah-wilayah tertentu pemujaan terhadap benda-benda alam berkembang secara beragam.

Di Mesir, mereka menganggap suci terhadap burung elang, burung nasr, ibn awa (semacam anjing hutan ), buaya, dan lain-lainnya. Anggapan itu lalu berkembang menjadi pemujaan terhadap matahari. Dari sini berkembang lagi menjadi percaya adanya keabadian dan balasan bagi amal perbuatan yang baik

Posting Komentar untuk "4 Dasar Pembahasan Ilmu Kalam yang Harus Diketahui"