Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Metode Pembelajaran Modul Lengkap
Pengertian, fungsi, tujuan, dan metode pembelajaran modul - Dalam kegiatan belajar mengajat, salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan adalah sumber belajar, misalnya dari buku, internet, dan modul. Module merupakan bahan belajar yang cukup kuat untuk dijadikan sebagai bahan ajar. Dalam hal ini kita akan mempelajari tentang bagaimana bahan ajar modul berlaku di suatu kelas, mulai dari pengertian modul, sampai pada metode pembelajaran menggunakan modul.
1) Berbagai Tujuan instruksional umum yang akan didorong pencapaiannya.
2) Topik yang akan dijadikan sebagai pangkal proses belajar mengajar
3) Berbagai tujuan instruksional khusus yang akan dicapai oleh siswa
4) Pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan dicapai siswa
5) Kedudukan serta fungsi satuan atau modul dalam kesatuan program yang lebih luas.
6) Peranan guru dalam proses belajar mengajar
7) Alat-alat dan sumber yang akan dicapai
8) Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakuakn dan dihayati murid secara berurutan
9) berbagai lembaran kerja yang harus diisi oleh siswa
10) Kegiatan evaluasi yang akan dilakukan selama berjalannya kegiatan belajar mengajar.
Modul memiliki berbagai kegunaaan dalam proses pembelajaran. Menurut Andriani dalam Prastowo (2011:109), kegunaan modul dalam kegiatan belajar mengajar yaitu sebagai penyedia informasi dasar, karena dalam modul ditampilkan berbagai materi pokok yang dapat dikembangkan lebih dalam ; sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi peserta didik, serta bahan instruksi atau petunjuk bagi pesrta didik ; serta sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. Di samping itu, kegunaan lainnya adalah menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi peserta didik serta menjadi bahan untuk berlatih begi peserta didik dalam melakukan penilaian sendiri (self assesment).
1) Bahan ajar mandiri. Maksudnya, penggunaan modul dalam proses pembelajaran berfungsi meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran guru.
2) Pengganti fungsi guru. Maksudnya, modul sebagai bahan ajar harus mampu materi pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh peserta didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usia mereka. Sementara fungsi penjelas sesuatu tersebut juga melakat pada pendidik. Sebagai alat evaluasi. Maksunya dengan modul, peserta didik dituntt untuk dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaanya terhadap materi yang telah dipelajari.
3) Sebagai bahan rujukan bagi peserta didik. Maksudnya, karena modul mengandung berbagai materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, maka modul juga memilih fungsi sebagai bahan rujukan bagi peserta didik.
1) Agar siswa bisa belajar mandiri tanpa atau dengan bimbingan dari guru.
2) Agar peran guru tidak terlalu otoriter dan dominan dalam kegiatan belajar mengajar
3) Malatih kejujuran siswa.
4) Mengakomodasi berbagai tingkat serta kecepatan belajar siswa. Bagi siswa yang kecepatan belajarnya tinggi, maka mereka bisa belajar lebih cepat serta menyelesaikan modul dengan lebih cepat pula. Dan sebaliknya bagi peserta didik yang lambat, maka mereka dipersilahkan untuk mengulanginya.
5) Agar siswa dapat mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari.
Modul praktikum akuntansi yaitu seperangkat bahan ajar berupa buku yang disajikan secara sistematis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Di dalam modul tersebut terdapat uraian materi tentang siklus akuntansi perusahaan jasa yang berawal dari kegiatan penjurnalan sampai pada membuat laporan keuangan. Adanya petunjuk penggunaan modul akan membantu para guru maupun siswa dalam menggunakan modul tersebut.
Pada modul ini selain tes formatif, adanya kegiatan praktikum siklus akuntansi perusahaan jasa yang dilakukan oleh siswa juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa tentang materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Di dalam kegiatan praktikum ini siswa dituntut dapat menyelesaikan soal studi kasus siklus akuntansi suatu perusahaan jasa selama satu periode. Adanya lembar jawab yang disediakan dalam penyelesaian soal praktikum tersebut akan membuat penyelesaian soal lebih mudah dan efektif dikarenakan siswa tidak perlu membuat garis dan kolom. Dengan ini diharapkan hasil belajar berupa kemampuan kognitif khususnya pada tahap penerapan (application) yang dicapai dari kegiatan pembelajaran akuntansi dapat optimal.
Adapun tujuan pembelajaran modul antara lain :
a. Membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan masing-masing.
b. Pembelajaran modul juga memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara mereka masing-masing, oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing.
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki kelemahannya melalui ulangan-ulangan atau variasi dalam cara mengajar
Pembelajaran modul memiliki banyak keuntungan, baik kepada siswa maupun kepada guru, antara lain :
a. Keuntungan pembelajaran modul bagi siswa yaitu: adanya balikan atau feedback, penguasaan tuntas atau mastery, tujuan, motivasi, fleksibilitas, dan kerja sama.
b. Sedangkan keuntungan bagi guru antara lain : rasa kepuasan, bantuan individual, pengayaan, kebiasaan dari rutin, mencegah kemubadziran, meningkatkan profesi keguruan, dan evaluasi formatif (Nasution, 2010 : 206-209).
Pembelajaran menggunakan modul yaitu pembelajaran yang selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan modul sebagai bahan belajar. Ceramah, tanya jawab, penugasan, serta kegiatan praktikum digunakan selama pembelajaran modul sebagai pendukung dalam penyampaian materi ajar.
Perbedaan Metode Pembelajaran Modul Dengan Pembelajaran Ceramah
Metode ceramah merupakan metode mengajar dengan cara menyampaikan informasi dan pengetahuan tentang materi pelajaran secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Fathurrohman, 2009:61).
Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menggunakan metode ini hanya menyimak sambil sesekali mencatat. Metode ini merupakan suatu cara yang digunakan oleh pengajar dalam melaksanakan pembelajaran secara monolog dan hubungan satu arah. Dalam pembelajaran yang menggunakan metode ini, perhatian siswa terpusat pada guru sedangkan para siswa hanya menerima secara pasif.
Metode ini adalah metode yang sering digunakan oleh guru di dalam kelas. Selain itu, penugasan dan tanya jawab juga digunakan untuk mendukung metode ceramah. Sedangkan sebagai sumber ajar, guru menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
Menurut Djamarah (2010:85), metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas yang diberikan oleh guru akuntansi disekolah tersebut biasanya dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan atau di tempat lainnya. Tugas dan resitasi diharapkan dapat merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individu maupun secara kelompok.
Menurut Syairul Bahri dalam Harsono (2008), ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode ceramah, antara lain :
a. Guru dapat menguasai kelas
b. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
c. Guru mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas
d. Guru mudah mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran
e. Metode ini dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
Selain itu, kekurangan yang dimiliki oleh metode ceramah menurut Djamarah (2010 : 61) antara lain :
a. Mudah dalam verbalisme (pengertian kata-kata)
b. Yang visual menjadi rugi yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya
c. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
d. Menyebabkan siswa menjadi pasif
Secara unum, perbedaan antara pembelajaran modul dengan pembelajaran ceramah dapat digambarkan pada sebagai berikut (Nasution, 2010: 209-2012) :
Pengertian Modul
Menurut Diknas (dalam Prastowo, 2011:104) modul diartikan sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik bisa belajar dengan mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Hal senada dikemukakan oleh Badan pengembangan Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan (dalam Prastowo, 2011:105), bahwa yang dimaksud dengan modul adalah suatu program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terkecil yang secara terperinci menggariskan hal-hal sebagai berikut :1) Berbagai Tujuan instruksional umum yang akan didorong pencapaiannya.
2) Topik yang akan dijadikan sebagai pangkal proses belajar mengajar
3) Berbagai tujuan instruksional khusus yang akan dicapai oleh siswa
4) Pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan dicapai siswa
5) Kedudukan serta fungsi satuan atau modul dalam kesatuan program yang lebih luas.
6) Peranan guru dalam proses belajar mengajar
7) Alat-alat dan sumber yang akan dicapai
8) Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakuakn dan dihayati murid secara berurutan
9) berbagai lembaran kerja yang harus diisi oleh siswa
10) Kegiatan evaluasi yang akan dilakukan selama berjalannya kegiatan belajar mengajar.
Modul memiliki berbagai kegunaaan dalam proses pembelajaran. Menurut Andriani dalam Prastowo (2011:109), kegunaan modul dalam kegiatan belajar mengajar yaitu sebagai penyedia informasi dasar, karena dalam modul ditampilkan berbagai materi pokok yang dapat dikembangkan lebih dalam ; sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi peserta didik, serta bahan instruksi atau petunjuk bagi pesrta didik ; serta sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. Di samping itu, kegunaan lainnya adalah menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi peserta didik serta menjadi bahan untuk berlatih begi peserta didik dalam melakukan penilaian sendiri (self assesment).
Fungsi Modul
Menurut Prastowo (2011:107), modul sebagai bahan ajar memiliki fungsi sebagai berikut :1) Bahan ajar mandiri. Maksudnya, penggunaan modul dalam proses pembelajaran berfungsi meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran guru.
2) Pengganti fungsi guru. Maksudnya, modul sebagai bahan ajar harus mampu materi pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh peserta didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usia mereka. Sementara fungsi penjelas sesuatu tersebut juga melakat pada pendidik. Sebagai alat evaluasi. Maksunya dengan modul, peserta didik dituntt untuk dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaanya terhadap materi yang telah dipelajari.
3) Sebagai bahan rujukan bagi peserta didik. Maksudnya, karena modul mengandung berbagai materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, maka modul juga memilih fungsi sebagai bahan rujukan bagi peserta didik.
Tujuan Pembuatan Modul
Adapun tujuan penyusunan atau pembuatan modul menurut Prastowo (2011:108) antara lain :1) Agar siswa bisa belajar mandiri tanpa atau dengan bimbingan dari guru.
2) Agar peran guru tidak terlalu otoriter dan dominan dalam kegiatan belajar mengajar
3) Malatih kejujuran siswa.
4) Mengakomodasi berbagai tingkat serta kecepatan belajar siswa. Bagi siswa yang kecepatan belajarnya tinggi, maka mereka bisa belajar lebih cepat serta menyelesaikan modul dengan lebih cepat pula. Dan sebaliknya bagi peserta didik yang lambat, maka mereka dipersilahkan untuk mengulanginya.
5) Agar siswa dapat mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari.
Modul praktikum akuntansi yaitu seperangkat bahan ajar berupa buku yang disajikan secara sistematis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Di dalam modul tersebut terdapat uraian materi tentang siklus akuntansi perusahaan jasa yang berawal dari kegiatan penjurnalan sampai pada membuat laporan keuangan. Adanya petunjuk penggunaan modul akan membantu para guru maupun siswa dalam menggunakan modul tersebut.
Pada modul ini selain tes formatif, adanya kegiatan praktikum siklus akuntansi perusahaan jasa yang dilakukan oleh siswa juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa tentang materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Di dalam kegiatan praktikum ini siswa dituntut dapat menyelesaikan soal studi kasus siklus akuntansi suatu perusahaan jasa selama satu periode. Adanya lembar jawab yang disediakan dalam penyelesaian soal praktikum tersebut akan membuat penyelesaian soal lebih mudah dan efektif dikarenakan siswa tidak perlu membuat garis dan kolom. Dengan ini diharapkan hasil belajar berupa kemampuan kognitif khususnya pada tahap penerapan (application) yang dicapai dari kegiatan pembelajaran akuntansi dapat optimal.
Metode Pembelajaran Modul
Pembelajaran atau pengajaran modul merupakan salah satu metode pengajaran individual yang paling baru yang menggabungkan keuntungan-keuntungan dari berbagai pengajaran individual lainnya seperti tujuan instruksional khusus, belajar menurut kecepatan masing-masing, balikan, atau feedback yang banyak (Nasution, 2010: 204). Di dalam pembelajaran modul seluruh atau sebagian kegiatan pembelajaran didasarkan atas modul.Adapun tujuan pembelajaran modul antara lain :
a. Membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan masing-masing.
b. Pembelajaran modul juga memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara mereka masing-masing, oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing.
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki kelemahannya melalui ulangan-ulangan atau variasi dalam cara mengajar
Pembelajaran modul memiliki banyak keuntungan, baik kepada siswa maupun kepada guru, antara lain :
a. Keuntungan pembelajaran modul bagi siswa yaitu: adanya balikan atau feedback, penguasaan tuntas atau mastery, tujuan, motivasi, fleksibilitas, dan kerja sama.
b. Sedangkan keuntungan bagi guru antara lain : rasa kepuasan, bantuan individual, pengayaan, kebiasaan dari rutin, mencegah kemubadziran, meningkatkan profesi keguruan, dan evaluasi formatif (Nasution, 2010 : 206-209).
Pembelajaran menggunakan modul yaitu pembelajaran yang selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan modul sebagai bahan belajar. Ceramah, tanya jawab, penugasan, serta kegiatan praktikum digunakan selama pembelajaran modul sebagai pendukung dalam penyampaian materi ajar.
Perbedaan Metode Pembelajaran Modul Dengan Pembelajaran Ceramah
Metode ceramah merupakan metode mengajar dengan cara menyampaikan informasi dan pengetahuan tentang materi pelajaran secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Fathurrohman, 2009:61).
Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menggunakan metode ini hanya menyimak sambil sesekali mencatat. Metode ini merupakan suatu cara yang digunakan oleh pengajar dalam melaksanakan pembelajaran secara monolog dan hubungan satu arah. Dalam pembelajaran yang menggunakan metode ini, perhatian siswa terpusat pada guru sedangkan para siswa hanya menerima secara pasif.
Metode ini adalah metode yang sering digunakan oleh guru di dalam kelas. Selain itu, penugasan dan tanya jawab juga digunakan untuk mendukung metode ceramah. Sedangkan sebagai sumber ajar, guru menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
Menurut Djamarah (2010:85), metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas yang diberikan oleh guru akuntansi disekolah tersebut biasanya dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan atau di tempat lainnya. Tugas dan resitasi diharapkan dapat merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individu maupun secara kelompok.
Menurut Syairul Bahri dalam Harsono (2008), ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode ceramah, antara lain :
a. Guru dapat menguasai kelas
b. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
c. Guru mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas
d. Guru mudah mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran
e. Metode ini dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
Selain itu, kekurangan yang dimiliki oleh metode ceramah menurut Djamarah (2010 : 61) antara lain :
a. Mudah dalam verbalisme (pengertian kata-kata)
b. Yang visual menjadi rugi yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya
c. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
d. Menyebabkan siswa menjadi pasif
Secara unum, perbedaan antara pembelajaran modul dengan pembelajaran ceramah dapat digambarkan pada sebagai berikut (Nasution, 2010: 209-2012) :
Komponen | Metode Pembelajaran Modul | Metode Pembelajaran Ceramah |
---|---|---|
Tujuan Pembelajaran | Dirumuskan dalam bentuk kelakuan murid, apa yang diharapkan dapat dilakukan setelah dijalaninnya pelajaran | Tidak dirumuskan secara spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati dan diukur |
Penyajian | Disajikan pada individual | Disajikan kepada kelompok |
Kegiatan Instruksional | Menggunakan aneka ragam kegiatan belajar untuk meningkatkan proses belajar. Media yang digunakan berdasarkan efektifitas | Materi pelajaran disampaikan secara lisan |
Pengalaman Belajar | Berorientasi pada kegiatan murid dengan pengajaran kepada murid secara individual dengan tekanan pada proses belajar | Berorientasi pada kegiatan guru dengan mengutamakan proses mengajar |
Keberhasilan Belajar | Dinilai sevara obyektif berdsarkan hasil belajar murid | kebanyakan dinilai guru secara subjektif |
Kecepatan Belajar | Tiap siswa maju menurut kecepatan masing-masing | Murid semuanya harus belajar menurut kecepatan yang kebanyakan ditentukan oleh guru mengajar |
di buku prastowo mana kita ambil ini pembahasan?/
BalasHapusPrastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta : Diva Press
Hapus