Profil Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam Bani Umayyah
Profil Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam Bani Umayyah. Bani Umayyah merupakan suatu dinasti kepemimpinan Islam di Jazirah Arab setelah masa khulafaur rasyidin. Dinasi Umayyah berdiri selama 90 tahun yang terbagi menjadi 14 (empat belas) khalifah. Dari 14 (empat belas) khalifah, ada salah satu sosok khalifah yang bisa dijadikan sebagai teladan yaitu khalifah Umar bin Abdul Aziz. Berikut penjelasan tentang profil khalifah Umar bin Abdul Aziz memimpin dinasti bani Umayyah. ( Baca juga : Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz Selama Memerintah Bani Umayyah )
Umar bin Abdul Aziz lahir di tahun 61 H di Madinah Munawaroh, pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah, Khalifah kedua Dinasti Bani Umayyah. Ia memiliki empat saudara kandung yaitu Umar, Abu Bakar, Muhammad, dan Ashim. Ibu mereka adalah Laila binti Ashim bin Umar bin Khattab dan enam saudara lain ibu yaitu Al-Ashbagh, Sahal, Suhail, Ummu Hakam, Zabban dan Ummul Banin. Istrinya adalah wanita yang salehah dari kalangan kerajaan Bani Umayyah, ia merupakan putri dari Khalifah Abdul Malik bin Marwan (Khalifah kelima Dinasti Bani Umayyah) yaitu Fatimah binti Abdul Malik. Fatimah binti Abdul Malik memiliki nasab yang baik; putri Khalifah, kakeknya juga Khalifah, saudara perempuan dari para Khalifah, dan istri dari Khalifah yang mulia Umar bin Abdul Aziz, namun hidupnya sederhana.
Umar bin Abdul Aziz mempunyai empat belas anak laki-laki, diantara mereka adalah Abdul Malik, Abdul Aziz, Abdullah, Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Bakar, Al Walid, Musa, Ashim, Yazid, Zaban, Abdullah, serta tiga anak perempuan, Aminah, Ummu Amar, dan Ummu Abdillah.
Umar bin Abdul Aziz tidak memiliki usia yang panjang, ia wafat hari jum’at di sepuluh hari terakhir bulan Rajab tahun 101 H pada usia 40 tahun, usia yang masih relatif muda dan masih dikategorikan usia produktif. Namun, di balik usia yang singkat tersebut, ia telah berbuat banyak untuk peradaban manusia dan Islam secara khusus.
Ia meninggalkan harta warisan yang sedikit buat anak-anaknya. Setiap anak laki-laki hanya mendapatkan jatah 19 dirham saja, sementara satu anak dari Hisyam bin Abdul Malik (Khalifah kesepuluh Bani Umayyah) mendapatkan warisan dari bapaknya sebesar satu juta dirham. Namun beberapa tahun setelah itu salah seorang anak Uamr bin Abdul Aziz mampu menyiapkan seratus ekor kuda dengan perlengkapannya dalam rangka jihad di jalan Allah, pada saat yang sama salah seorang anak Hisyam menerima sedekah dari masyarakat.
Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan 4 hari. Setelah beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya, Yazid bin Abdul Malik.
Wahai sekalian umat manusia ! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandangan dariku terlebih dahulu dan bukan juga permintaan aku serta tidak dibicarakan dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiah yang kalian berikan kepada aku dan pilihllah seorang Khalifah yang kamu ridhoi”.
Tiba-tiba orang ramai serentak berkata: “Kami telah memilih kamu wahai Amirul Mukminin dan kami juga ridho. Oleh karena itu, perintahlah kami dengan kebaikan dan keberkahan”.
Umar bin Abdul Aziz berpesan kepada orang-orang supaya bertaqwa, zuhud kepada kekayaan dunia dan mendorong mereka supaya mencintai akhirat. Kemudian beliau berkata: “Wahai umat manusia! Siapapun yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati dan siapapun yang tidak taat kepada Allah, dia tidak wajib ditaati oleh siapapun. Wahai umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada Allah di dalam memimpin kamu dan jika aku tidak taat kepda Allah janganlah siapapun mentaati aku”. Setelah itu beliau turun dari mimbar.
Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan para ulama kemudian beliau berkata kepada mereka: “Aku mengumpulkan kalian semua untuk bertanya pendapat tentang perkara yang berkaitan dengan harta yang diambil secara dholim yang masih berada bersama-sama dengan keluarga aku?” Lalu mereka menjawab: “Wahai Amirul Mukminin! perkara tersebut berlaku bukan pada masa pemerintahan kamu dan dosa kedholiman tersebut ditanggung oleh orang yang mencerobohinya.” ( Baca juga : Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz Selama Memerintah Bani Umayyah )
Umar merasa tidak puas jawaban tersebut, sebaliknya beliau menerima pendapat dari kelompok yang lain termasuk anak beliau sendiri Abdul Malik yang berkata kepada beliau: “Aku berpendapat bahwa harta itu hendaklah dikembalikan kepada pemilik asalnya selama kamu mengetahuinya. Jika kamu tidak mengembalikannya, kamu akan menanggung dosa bersama-sama dengan orang yang mengambilnya secara dhalim.” Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau mengembalikan semula barangan yang diambil secara dhalim kepada pemilik asalnya.
Sekilas Tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Nama lengkapnya adalah Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Al-Hakam bin Abu Al Ash bin Umayyah bin Abd Syams bin Manaf. Ayahnya adalah Abdul Aziz bin Marwan, salah seorang gubernur. Ia seorang yang pemberani dan dermawan. Ia menikah dengan seorang wanita salehah dari kaum Quraisy keturunan Umar bin Khattab, bernama Ummua Ashim binti Ashim bin Umar bin Khattab, Abdul Azizmerupakan seorang ulama yang shaleh. Beliau adalah murid Abu Hurairah ra. Sahabat Nabi Muhammad. Ibunya Ummu Ashim, Laila binti Ashim bin Umar bin Khattab. Bapaknya Laila merupakan anak Umar bin Khattab, ia sering menyampaikan hadis Nabi dari Umar.Umar bin Abdul Aziz lahir di tahun 61 H di Madinah Munawaroh, pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah, Khalifah kedua Dinasti Bani Umayyah. Ia memiliki empat saudara kandung yaitu Umar, Abu Bakar, Muhammad, dan Ashim. Ibu mereka adalah Laila binti Ashim bin Umar bin Khattab dan enam saudara lain ibu yaitu Al-Ashbagh, Sahal, Suhail, Ummu Hakam, Zabban dan Ummul Banin. Istrinya adalah wanita yang salehah dari kalangan kerajaan Bani Umayyah, ia merupakan putri dari Khalifah Abdul Malik bin Marwan (Khalifah kelima Dinasti Bani Umayyah) yaitu Fatimah binti Abdul Malik. Fatimah binti Abdul Malik memiliki nasab yang baik; putri Khalifah, kakeknya juga Khalifah, saudara perempuan dari para Khalifah, dan istri dari Khalifah yang mulia Umar bin Abdul Aziz, namun hidupnya sederhana.
Umar bin Abdul Aziz mempunyai empat belas anak laki-laki, diantara mereka adalah Abdul Malik, Abdul Aziz, Abdullah, Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Bakar, Al Walid, Musa, Ashim, Yazid, Zaban, Abdullah, serta tiga anak perempuan, Aminah, Ummu Amar, dan Ummu Abdillah.
Umar bin Abdul Aziz tidak memiliki usia yang panjang, ia wafat hari jum’at di sepuluh hari terakhir bulan Rajab tahun 101 H pada usia 40 tahun, usia yang masih relatif muda dan masih dikategorikan usia produktif. Namun, di balik usia yang singkat tersebut, ia telah berbuat banyak untuk peradaban manusia dan Islam secara khusus.
Ia meninggalkan harta warisan yang sedikit buat anak-anaknya. Setiap anak laki-laki hanya mendapatkan jatah 19 dirham saja, sementara satu anak dari Hisyam bin Abdul Malik (Khalifah kesepuluh Bani Umayyah) mendapatkan warisan dari bapaknya sebesar satu juta dirham. Namun beberapa tahun setelah itu salah seorang anak Uamr bin Abdul Aziz mampu menyiapkan seratus ekor kuda dengan perlengkapannya dalam rangka jihad di jalan Allah, pada saat yang sama salah seorang anak Hisyam menerima sedekah dari masyarakat.
Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan 4 hari. Setelah beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya, Yazid bin Abdul Malik.
Pola Kepemimpinan Umar bin Abdul Azis
Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah berdasarkan wasiat Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (Khalifah ketujuh dinasti Bani Umayyah). Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah pada usia 37 tahun setelah wafanya Sulaiman bin Abdul Malik. Beliau tidak suka dilantik sebagai Khalifah dengan sistem turun temurun. Kemudian beliau memerintahkan agar orang-orang berkumpul untuk mendirikan shalat. Selepas shalat, beliau berdiri menyampaikan pidatonya. Di awal pidato, beliau mengucapkan puji-pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi Saw. kemudian berkata:Wahai sekalian umat manusia ! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandangan dariku terlebih dahulu dan bukan juga permintaan aku serta tidak dibicarakan dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiah yang kalian berikan kepada aku dan pilihllah seorang Khalifah yang kamu ridhoi”.
Tiba-tiba orang ramai serentak berkata: “Kami telah memilih kamu wahai Amirul Mukminin dan kami juga ridho. Oleh karena itu, perintahlah kami dengan kebaikan dan keberkahan”.
Umar bin Abdul Aziz berpesan kepada orang-orang supaya bertaqwa, zuhud kepada kekayaan dunia dan mendorong mereka supaya mencintai akhirat. Kemudian beliau berkata: “Wahai umat manusia! Siapapun yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati dan siapapun yang tidak taat kepada Allah, dia tidak wajib ditaati oleh siapapun. Wahai umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada Allah di dalam memimpin kamu dan jika aku tidak taat kepda Allah janganlah siapapun mentaati aku”. Setelah itu beliau turun dari mimbar.
Umar merasa tidak puas jawaban tersebut, sebaliknya beliau menerima pendapat dari kelompok yang lain termasuk anak beliau sendiri Abdul Malik yang berkata kepada beliau: “Aku berpendapat bahwa harta itu hendaklah dikembalikan kepada pemilik asalnya selama kamu mengetahuinya. Jika kamu tidak mengembalikannya, kamu akan menanggung dosa bersama-sama dengan orang yang mengambilnya secara dhalim.” Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau mengembalikan semula barangan yang diambil secara dhalim kepada pemilik asalnya.
Posting Komentar untuk "Profil Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam Bani Umayyah"
Silahkan berkomentar . .