Menemukan Bakat Siswa
Menemukan Bakat Siswa - Seorang anak dilahirkan ke dunia ini tidak ada yang sempurna. Mereka mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita sebagai orang tua atau mungkin seorang guru yang mengajar di sekolah hanya perlu menemukan bakat dan memaksimalkannya. Akan tetapi, sistem pendidikan di Indonesia membuat sebagian orang tua berpikiran jika seorang anak harus menguasai banyak hal agar bisa sukses. Oleh karena itu, seorang anak harus mendapatkan nilai bagus untuk bisa hidup di Indonesia.
Sistem pendidikan Indonesia yang tidak mendukung bakat anak bisa dilihat dari beberapa kebijakan sebagai berikut :
1. Sistem penerimaan siswa baru
Mungkin para pembaca sudah mengetahui tentang bagaimana sistem penerimaan siswa baru di Indonesia. Sebagian sekolah menggunakan hasil Ujian Nasional disekolah untuk dijadikan dasar dalam pemilihan calon siswa. Kebijakan tersebut membuat anak wajib menguasai mata pelajaran tertentu agar dapat diterima disekolah yang diinginkan. Dengan demikian membuat sebagian siswa harus meninggalkan bakat mereka dan menguasai mata pelajaran tertentu.
2. Adanya Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah Ujian yang dilaksanakan oleh siswa ketika akan meniggalkan suatu jenjang pendidkan. Ujian tersebut berupa Ujian Tertulis yang dibuat oleh “negara”. Salah satu kelemahan sistem Ujian Nasional adalah hanya ada sedikit mata pelajaran yang masuk ke dalam kategori Ujian Nasional. Apakah dengan menguasai mata pelajaran tersebut akan menjadi jaminan seorang anak akan sukses? Walaupun sekarang Ujian Nasional tidak lagi menentukan kelulusan siswa, akan tetapi masih adanya ujian nasional membuat seorang siswa lebih mendahulukan mata pelajaran tertentu.
Dengan adanya kebijakan tersebut, akan sulit untuk bisa menemukan bakat siswa. Belum lagi, hanya sedikit lembaga pendidikan yang peduli pada bakat siswa. Yang mereka pedulikan adalah bakat bahasa, matematika. Sedangkan bakat agama, seni, olah raga, dan lain-lain terabaikan.
Baca Juga :
Perbedaan Sekolah Favorit dan Sekolah Berkualitas
Sekolah adalah tempat untuk mengetahui bakat siswa, bukat bakat orang tua, guru, atau siswa. Dengan mengetahui jika siswa mendapatkan nilai matematika 40 dan seni 90, yang perlu kita lakukan adalah mendukung nilai 90, bukan 40.
1. Mengamati kebiasaan dan kesenangan anak
Untuk mengetahui bakat dan minat pada anak bisa dilakukan dengan cara mengamati kebiasaan kebiasaan yang sering diperlihatkan atau dengan mengamati hal apa yang menjadi kesenangan anak karena hal tersebut merupakan indikasi bahwa anak tersebut berbakat dan memiliki minat lebih terhadap perilaku yang ia tunjukkan terhadap sesuatu hal.
2. Membiarkan anak mengeksplorasi kemampuannya
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mengetahui bakat dan minat pada anak adalah dengan membiarkan anak tersebut mencoba berbagai hal karena dengan melakukan banyak sebenarnya anak tersebut berusaha menemukan bakat yang ada pada dirinya.
3. Membangun komunikasi positif dengan anak
Sebagai orang tua maupun guru harus memberikan perhatian kepada anak namun pada batasan yang wajar maksudnya ialah anak tidak boleh terlalu dimanja namun juga tidak boleh terlalu diabaikan jadi mesti proposional, dalam hal mengetahui bakat dan minat anak orang tua bisa saja langsung bertanya kepada anak yang terkait tentang apa yang menjadi kegemarannya, cita-cita yang ingin dicapai, hobi, hal yang ingin dilakukan dll melalui komunikasi positif.
4. Mengikutkan anak dalam berbagai perlombaan
Langkah jitu lainnya yang bisa dilakukan untuk mengetahui bakat dan minat anak adalah dengan mendaftarkan anak tersebut mengikuti berbagai perlombaan namun atas dasar persetujuan anak. Bakat dan minat anak bisa diamati dari hasil lomba yang diikuti anak. Hasil perlombaan dengan pencapaian tertinggi adalah indikasi bahwa kemampuan anak lebih dominan pada hal tersebut.
5. Menempatkan anak pada posisi yang terdesak
Biasanya bakat dan minat anak baru bisa diketahui jika anak tersebut berada dalam keadaan terdesak atau merasa dirinya terancam sehingga kemampuan yang selama ini tidak pernah keluar akhirnya muncul.
6. Memberikan anak cukup waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Cara terakhir untuk mengetahui bakat dan minat anak adalah dengan memberikan anak kesempatan untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan teman sebayanya karena melalui hal tersebut anak anak saling menunjukkan kemampuan yang dimiliki kepada teman-temannya.
Demikian artikel kami tentang bakat siswa, apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan dan diksi, kami mohon maaf. Terima Kasih.
Sistem pendidikan Indonesia yang tidak mendukung bakat anak bisa dilihat dari beberapa kebijakan sebagai berikut :
1. Sistem penerimaan siswa baru
Mungkin para pembaca sudah mengetahui tentang bagaimana sistem penerimaan siswa baru di Indonesia. Sebagian sekolah menggunakan hasil Ujian Nasional disekolah untuk dijadikan dasar dalam pemilihan calon siswa. Kebijakan tersebut membuat anak wajib menguasai mata pelajaran tertentu agar dapat diterima disekolah yang diinginkan. Dengan demikian membuat sebagian siswa harus meninggalkan bakat mereka dan menguasai mata pelajaran tertentu.
2. Adanya Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah Ujian yang dilaksanakan oleh siswa ketika akan meniggalkan suatu jenjang pendidkan. Ujian tersebut berupa Ujian Tertulis yang dibuat oleh “negara”. Salah satu kelemahan sistem Ujian Nasional adalah hanya ada sedikit mata pelajaran yang masuk ke dalam kategori Ujian Nasional. Apakah dengan menguasai mata pelajaran tersebut akan menjadi jaminan seorang anak akan sukses? Walaupun sekarang Ujian Nasional tidak lagi menentukan kelulusan siswa, akan tetapi masih adanya ujian nasional membuat seorang siswa lebih mendahulukan mata pelajaran tertentu.
Dengan adanya kebijakan tersebut, akan sulit untuk bisa menemukan bakat siswa. Belum lagi, hanya sedikit lembaga pendidikan yang peduli pada bakat siswa. Yang mereka pedulikan adalah bakat bahasa, matematika. Sedangkan bakat agama, seni, olah raga, dan lain-lain terabaikan.
Baca Juga :
Perbedaan Sekolah Favorit dan Sekolah Berkualitas
Sekolah adalah tempat untuk mengetahui bakat siswa, bukat bakat orang tua, guru, atau siswa. Dengan mengetahui jika siswa mendapatkan nilai matematika 40 dan seni 90, yang perlu kita lakukan adalah mendukung nilai 90, bukan 40.
Cara Mengetahui Bakat Dan Minat Anak Sejak Dini
Untuk mengetahui bakat dan minat anak, kita dapat melakukannya sejak dini. Berikut ini ada beberapa cara mengetahui bakat anaks ejak dini.1. Mengamati kebiasaan dan kesenangan anak
Untuk mengetahui bakat dan minat pada anak bisa dilakukan dengan cara mengamati kebiasaan kebiasaan yang sering diperlihatkan atau dengan mengamati hal apa yang menjadi kesenangan anak karena hal tersebut merupakan indikasi bahwa anak tersebut berbakat dan memiliki minat lebih terhadap perilaku yang ia tunjukkan terhadap sesuatu hal.
2. Membiarkan anak mengeksplorasi kemampuannya
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mengetahui bakat dan minat pada anak adalah dengan membiarkan anak tersebut mencoba berbagai hal karena dengan melakukan banyak sebenarnya anak tersebut berusaha menemukan bakat yang ada pada dirinya.
3. Membangun komunikasi positif dengan anak
Sebagai orang tua maupun guru harus memberikan perhatian kepada anak namun pada batasan yang wajar maksudnya ialah anak tidak boleh terlalu dimanja namun juga tidak boleh terlalu diabaikan jadi mesti proposional, dalam hal mengetahui bakat dan minat anak orang tua bisa saja langsung bertanya kepada anak yang terkait tentang apa yang menjadi kegemarannya, cita-cita yang ingin dicapai, hobi, hal yang ingin dilakukan dll melalui komunikasi positif.
4. Mengikutkan anak dalam berbagai perlombaan
Langkah jitu lainnya yang bisa dilakukan untuk mengetahui bakat dan minat anak adalah dengan mendaftarkan anak tersebut mengikuti berbagai perlombaan namun atas dasar persetujuan anak. Bakat dan minat anak bisa diamati dari hasil lomba yang diikuti anak. Hasil perlombaan dengan pencapaian tertinggi adalah indikasi bahwa kemampuan anak lebih dominan pada hal tersebut.
Biasanya bakat dan minat anak baru bisa diketahui jika anak tersebut berada dalam keadaan terdesak atau merasa dirinya terancam sehingga kemampuan yang selama ini tidak pernah keluar akhirnya muncul.
6. Memberikan anak cukup waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Cara terakhir untuk mengetahui bakat dan minat anak adalah dengan memberikan anak kesempatan untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan teman sebayanya karena melalui hal tersebut anak anak saling menunjukkan kemampuan yang dimiliki kepada teman-temannya.
Demikian artikel kami tentang bakat siswa, apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan dan diksi, kami mohon maaf. Terima Kasih.
Posting Komentar untuk "Menemukan Bakat Siswa"
Silahkan berkomentar . .