Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Contoh Limbah Pertanian, Jenis, Dampak, & Penanganan

Materi tentang contoh, jenis, dampak, dan cara peanganan limbah pertanian. Limbah adalah sisa dari kegiatan atau aktivitas manusia. Sangat penting bagi kita untuk mengerti dan memahami tentang apa itu limbah. Mengapa? Hal ini sebagain besar jenis limbah yang dihasilkan manusia memberikan dampak yang tidak baik untuk lingkungan. Ada beberapa jenis limbah di sekitar kita, antara lain : limbah rumah tangga, limbah industri atau pabrik, limbah pariwisata, limbah medis, limbah pertanian, dan masih banyak lagi jenis limbah yang harus kita pahami. Materi tentang jenis-jenis limbah dapat anda buka pada artikel : jenis-jenis limbah dan contohnya.

Dari sekian banyak jenis limbah, ada satu jenis limbah yang akan menjadi fokus bahasan kita kali ini, yaitu tentang limbah pertanian. Mungkin anda masih bertanya-tanya tentang limbah pertanian. Limbah pertanian adalah bagian tanaman pertanian diatas tanah atau bagian pucuk, batang yang tersisa setelah dipanen atau diambil hasil utamanya. Berdasarkan artinya pengertian limbah pertanian dapat diartikan sebagai bahan yang dibuang di sektor pertanian. Walaupun  terbilang limbah organik dan dapat cepat terurai, namun jika kita salah dalam mengolah limbah akan berdampak negatif untuk lingkungan.

Beberapa sub tema yang akan kita bahas dalam artikel tentang limbah pertanian ini antara lain : jenis dan wujud limbah pertanian, penyebab terjadinya limbah pertanian, dampak limbah pertanian, dan cara penanganan limbah pertanian. Mari kita bahas satu persatu.

1. Jenis Dan Wujud  Limbah Pertanian

Hal pertama yang akan kita bahas tentang limbah pertanian yaitu jenis dan wujud limbah pertanian. Ada bebera jenis dan wujud limbah pertanian yang perlu kita tahu, yaitu berwujud padat, cair, dan gas.
a. Limbah Pertaian Berwujud Padat
Bahan-bahan buangan baik dari limbah pra panen, limbah panen, limbah pasca panen dan limbah industri pertanian yang wujudnya padat dikelompokkan pada limbah padat. Limbah-limbah tersebut di atas kalau dibiarkan menumpuk saja tanpa penanganan tertentu akan enyebabkan/menimbulkan keadaan tidak higienis. Limbah padat dapat diolah menjadi pupuk dan makanan ternak.

b. Limbah Pertaian Berwujud Cair
Limbah cair industri pertanian sangat banyak karena air digunakan untuk :
•  Membersihkan bahan pangan dan peralatan pengolahan.
•  Menghanyutkan bahan-bahan yang tidak dikehendaki (kotoran).
Limbah cair yang berasal dari industri pertanian banyak mengandung bahan-bahan organik (karbohidrat, lemak dan protein) karena itu mudah sekali busuk dengan menimbulkan masalah polusi udara (bau) dan polusi air.

c. Limbah Pertaian Berwujud Gas
Limbah gas adalah limbah berupa gas yang dikeluarkan pada saat pengolahan hasil-hasil pertanian, misalnya gas yang timbul berupa uap air pada proses pengurangan kadar air selama proses pelayuan teh dan proses pengeringannya. Limbah gas ini supaya tidak menimbulkan bahaya harus disalurkan lewat cerobong.

Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan air.
a. Herbisida merupakan pestisida yang 40% produknya sudah digunakan di dunia. Para petani menggunakan herbisida untuk mengontrol atau mematikan sehingga tanaman pertanian dapat tumbuh dengan baik.
b. Fungisida merupakan pestisida yang digunakan untuk mengontrol atau memberantas cendawan (fungi) yang dianggap sebagai wabah atau penyakit. Penyemprotan fungisida dapat melindungi tanaman pertanian dari serangan cendawan parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di dalam tanah sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat beracun terhadap manusia, biji-bijian yang telah mendapat perlakuan fungisida yang mengandung metal merkuri tidak pernah dimanfaatkan untuk bahan makanan. Fungisida dapat memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
c. Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga hama. Jenis pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama.

2. Penyebab Terjadinya Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat berasal dari limbah hewan, pupuk, maupun pestisida. Pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali dapat menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
Contoh Limbah Pertanian, Jenis, Dampak, & Penanganan

Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam lemak dan sel-sel tubuh mahluk, ini dinamakan Biological Amplification sehingga apabila masuk dalam rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi adalah pada konsumen puncak.

3. Dampak Limbah Pertanian

Seperti yang disamoaikan sebelumnya jika limbah pertanian termasuk dalam jenis limbah organik. Artinya dapat terurai dalam waktu yang cepat. Namun, jika limbah pertanian tidak secepatnya di atasi, maka akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Beberapa dampak limbah pertanian terhadap lingkungan antara lain :
a. Gangguan terhadap Kehidupan Biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga disebabkan karenaadanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut. Panasnya air limbah ini dapat mematikan semua organisme apabila tidak dilakukan pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam saluran air limbah.

b. Gangguan terhadap Kesehatan
Limbah cair sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Limbah cair ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta skhistosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam limbah cair itu sendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti : Virus (penyebab penyakit polio myelitis dan hepatitis), Vibrio Kolera (penyebab kolera), Shigella Spp .(penyebab disentri bacsillair), dll

c. Gangguan terhadap Keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang oleh perusahaan ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organik yang sangat menusuk hidung.


F. Cara Penanganan Limbah Pertanian

Limbah merupakan bagian dari produk hasil pertanian yang pengelelolaannya perlu mendapat perhatian, karena dapat menjadi sumber bencana bagi manusia. Jika tidak dikelola dengan baik maka limbah pertanian sering menjadi tempat bersarang/berkembangbiak hama dan penyakit, terjadinya pencemaran (polusi) udara berupa gas Metan (CH4), CO2 dan N2O.  Tanaman penyumbang terbesar biomassa antara lain : Tebu (40 ton, 92% limbah ), Jagung (15 ton= 70% limbah), Padi (10 ton, 80% limbah), Kelapa sawit (96,5%) kakao (92% = 6 ton limbah kulit buah/ha), dan sayur-sayuran (60%). 

Limbah jika dikelola dengan tepat, akan menjadi sumber pendapatan baru bagi petani, untuk menangani limbah pertanian limbah dapat dibuat berbagai macam produk antara lain :
a. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobic atau fermentasi dari bahan-bahan organic seperti kotoran manusia dan hewan atau sisa-sisa limbah pertanian 
b. Biofull adalah jenis bahan bakar terbaru biasanya ditemukan dalam bentuk cair yang telah disuling dan diproduksi dari berbagai bentuk biji-bijian dan lemak nabati, biasanya jagung yang digunakan.
c. Asap cair adalah campuran larutan dari disperse asapkayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasi asap cair hasil pirolisis
d. Briket adalah sumber energy alternative pengganti minyak tanah dan LPG dari bahan-bahan bekas atau bahan yang sudah tidak terpakai lagi.
e. Media tumbuh
f. Pupuk organic, Kompos kaya akan keanekaragaman mikroorganisme dengan komposisi bakteri 106-1010 cfu, aktinomycetes 104-108 dan cendawan 104-106 cfu/gram. Kompos berfungsi sebagai soil conditioner yang dapat memperbaiki struktur, sifat kimia, fisik dan biologi tanah dan sebagai soil ameliorator yang dapat meningkatkan kemampuan pertukaran kation baik dladang maupun  ditanah sawah.
g. Bioremediasi adalah proses penguraian limbah organik/anorganik polutan secara biologi dalam kondisi terkendali.
h. Biopestisida adalah agen biologi atau produk-produk alam yang digunakan untuk mengkontrol hama pada tanaman.

Demikian materi limbah pertanian yang membahas tentang pengertian limbah pertanian, jenis limbah pertanian, penyebab terjadinya limbah pertanian, dampak limbah pertanian, dan cara penanganan limbah pertanian. Jika anda tidak puas dengan materi bab limbah pertanian, silahkan buka juga artikel lengkap lain tentang limbah yang ada pada artikel terkait.

Posting Komentar untuk "Contoh Limbah Pertanian, Jenis, Dampak, & Penanganan"