Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

3 Siasat Mengatur Keuangan Keluarga yang Berhasil

Dalam pandangan agama Islam harta adalah ttitipas Allah SWT agar dikelola secara baik dan benar. Karena harta yang dimiliki harus dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu manusia memepunyai tannggungjawab yang besar untuk mengelola harta yang ia punya sesuai syariat agama. Kekeliruan  dalam mengelola uang yang telah diamanahkan dapat membuat manusia terjerumus dalam perbuatan yang tidak punya manfaat, seperrti pemborosan dan perbuatan dosa.


3 Siasat Mengatur Keuangan Keluarga yang Berhasil 

Untuk mengatur keuangan keluarga dibutuhkan catatan mengenai kondisi keluarga diantaranya bagaimana keadaan keuangan yang dimiliki, apa kebutuhan dan prioritas yang diperlukan, bagaimana proses perencanaan keuangan sesuai syariat agama. Dengan kebutuhan yang secara menyeluruh sementara pendapatan terbatas maka pengaturan keuangan keluarga sangat penting untuk meenghindari hal-hal buruk.

1. Tiga Hal Penting Dalam Mengelola Keuangan
Beratnya krisis keuangan yang dihadapi keluarga akan terasa ringan bila dipikul oleh pasangan suami istri. Disinilah pentingnya kerjasama saling mendukung saat persoalan mendera, dan komunikasi. Istri yang tidak memberitahu konsisi anak, mengatur rumah tangga, dan mengelola keuangan hanyalah memendam persoalan yang akan menjadi konflik dalam rumah tangga itu sendiri. Suami yang  biasanya yang tidak tahu lonjakan harga barang kebutuhan pokok, sulitnya mencari minyak tanah, tiba-tiba terkejut saat belum akhir bulan ternyata uang belanja sudah habis. Bahkan akan terjadi percecokan diantara mereka.

Bukan tak mungkin suami mengira istri yang tidak bisa dan boros, maka sanat penting bagi setiap pasangan untuk memperhatikan tiga hal yang terkait dengan manajemen keuangan sebuah keluarga.
a. Pembagian kerja dalam mengatur keuangan keluarga. Contohnya siapa yang membayar semua kebutuhan sehari-hari dalam rumah. Misalnya istri yang harus membayar maka suami mentransfer dana yanbg cukup setiap bulanya untuk memnuhi kebutuhan keluarga. Pasana suami istri haruslah terbuka satu dengan yang lain tentang permasalahann uang. Jangan sampai salah seorang diantara mereka menggunakan rekening tanpa mengatakan kepada pasangan.
b. Pengeluaran yang disepakati. Dalam hal ini harus ada kesepakatan dalam merencanakan pengeluaran. Biasanya berkaitan dengan pengeluran yang tidaak tetap. Contohnya merencanakan liburan bersama keluarga.
c. Menabung. Visi kedepan dalam hal ini mejadi penting dimana pasangan akan terrmotivasi untuk memikirkan masa depan. Dengan begitu masing-masing pasangan akan melihat pentingnya pengalokasian dana.

2. Cara mengatur keuangan bersama
a. Uang bersama dan sistem amplop
Penghasilan pasangan langsung digabung bersama. Setelah itu gabungan kedua pendapatan dialokasikan ke pos-pos pengeluaran rutin yang telah dihitung terlebih dahulu. Setiap pos diwakili oleh satu amplop. Pos-pos tersebut pada  beberapa keluarga bukan saja kebutuhan seperti kebutuhan makan minum dan listrik tetapi termasuk membayar listrik, telepon, uang sekolah anak, asuransi dan kebutuhan kendaraan. Bahkan tabungan pengeluaran pribadi pasangan dan liburan jadi amplop tersendiri. Bila ada sisa dimasukkan kedalam tabungan pasangan

b. Membagi berdasarkan presentase
Bentuk menejemen ini ialah membagi tanggung jawab dalam bentuk jumlah ataupun presentase seluruh kebutuhan setiap bulan dihitung termasuk pos darurat dan pos tabungan`. Maing-masing sepakat menyumbang uang sejumlah uang tertentu untuk menutupi kebutuhan tersebut. Sissanya digunakan sebagai tabungan pribadi untuk kebutuhan pribadi pasangan.

Contohnya istri membeli prafum, lisptik, baju ataupun tas. Bisa juga tanpa menghitung tanpa kebutuhan terlebih dahulu, pasangan memberi kontribusi yng sama berdasarkan presentase . Contonya 80 : 20. Maing-masing menyetor 20% dari gaji mereka. Sisa 20% disimpan untuk diri mereka sendiri. Jika bisa hemat dari uang bersama yang 80% bisa tersisa untuk tabunga keluarga, disamping pasangan juga masing-masing punya tabungan pribadi.

c. Membagi tanggung jawab
Contohnya suami mengeluarkan biaya untuk urusan berat seperti membayar kredit rumah, telepon, uang sekolah anak, listrik dan asuransi. Sementra istri ialah belaja logistik bulanan, pernak-pernik rumah, uang jajan, liburan akhir pekan. Dilhat dari jumlahnya suami menanggung lebih banyakdana dibanding istri. Tetapi istri mempunyai peranan kontribusi dana rumah tangga. Kalau istri yang mendapatkan pendapatan lebih besar tentunya hal ini juga bisa dilakukan sebaliknya. Kebiasaan ini diepengaruhi oleh kesepakatan anatra pihak suami dan istri. Diskusikan hal ini dengan pasangan agar masalah keuangan keluarga bukan lagi menjadi dalam keluarga tersebut.

3. Tabungan Bersama 
 Memang ada baiknya bila salah satu dari pasangan memiliki dengan nama berdua. Dengan begitu masing-masing dari pasangan dapat membagi sebagian penghasilanya untuk kebutuhan keluarga secara kompleks. Tetaplah memliki rekening dengan nama sendiri. Sehingga bila salah satu diantara mereka membutuhkan seuatu untuk kebutuhannya sendiri maka dapat mengambil dari reeningnya sendiri. Memang simpana berdua harus dilakukan. Tetapi berapa besar jumlahnya sebaiknya pasangan memasukkan dalam simpana tersebut setiap bulan. Dlam hal ini semua sangat tergantung dengan pembicaraan dan keputusan pasangan suami istri.
Siasat Mengatur Keuangan Keluarga yang Berhasil

Sebagai contoh passangan dapat membaginya sesuai dengan proporsi pendapatn masing-masing. Contohnya suami bepenghasilan 10.000.000 setiap bulannya dan istri 5.000.000. Mereka sepakat untuk berbagi rata pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Langkah awal yang dapat dilakukan ialah dengan meghitung besarnya pengeleuaran sehari-hari selama satu bulan. Setelah dihitung biaya yang harus dikeluarkan setiap buakn ternyata 7.000.000. Untuk membagi rata bagian masing-masing sesuai dengan pendapatan maka sebaikya dihitung dengan presentasi setelah menjumplhkan total pendapatan yakni 15.000.000. Kemudian total pengeluaran dibagi dengan total pemasukan yaitu 7.000.000 : 15.000.000 Yakni menghasilkan 46,7%.

Tetapi bagaiman penghasilan istri sanagt kecil dibandingkan suami? Apakah istri bisa memakai penghasilanya untuk kebutuhan sendiri? Semua ini sangat tergantung dengan kesepakatan pasangan. Bila memang itu kesepakatn bersama maka lakukanlah. Tetapi sebaiknya walaupun penghasilan istri lebih kecil dibandingkan suami istri tetap menyisihkan uang setiap bulanya. Mengapa? Sebab dengan begitu istri tetap memiliki bagian yang sama dalam keuangan keluarga. Sehingga istri merasa bahwa ia ikut andil dalam perencanaan keuangan keluarga.

Setelah masing-masing mengetahui tujuan keuangan pasangan buat prioritas tentang tujuan keuangan yang dicapai dahulu :
a. Buat rencana bagaimana masin-masing pasangan mencapai tujuan keuangan tersebut
b. Tuliskan tindakan yang harus dilakukan oleh masing-masing pasangan dalam menjalankan rencana tersebut.
c. Diskusikanlah bagaimana cara dalam mengelola keuanagn sehari hari
d. Tentukan siapa diantara pasanga yang membayar tagiahn dan biaya rutin setiap bulan.
e. Tentukan berapa jumlah pengeluaran yang dapat dilakukan oleh pasangan anda.
f. Tentukan inveestasi apa saja yang dilakukan untuk jangka panjang.
g. Tentukan apaah pasangan akan menyatukan uang dalam satu rekening atau dalam rekening sendiri.
h. Menabunglah bersam-sama untuk mas depan kelak ketika pasangan tidak lagi bekerja.
i. Seringlah berdiskusi dengan pasangan mengenai rencana yang sudah dijalankan.
j. Buka terus komunikasi di antara pasangan.

Posting Komentar untuk "3 Siasat Mengatur Keuangan Keluarga yang Berhasil "